Gambar usang memang sudah pudar di ujung dedaunan kelapa. Dengan jeli masih aku lihat sumur tua berdiri pincang di samping masa yang tengah compang-camping. Seolah malaikat lupa membersihkan semburan merah pekat dari sudut kediaman nenek 2 cucu.
aku hitung-hitung angka waktu mencapai 12 tahun silam. Gadis kecil tanpa masa depan, berjalan di tengah kemiskinan sambil berharap mentari tak tenggelam walau malam merindukan mimpi. Tentu saja tak menggunakan pedagang kaki lima, polisi dan lalulintas. Perjalanan itu berakhir saat senja tak sempat pamit pada pagi. Aku menggigil sendirian tanpa mata anti yang seperti intan dalam lumpur.Jiwaku berjalan tanpa arah, tanpa pandangan dan tanpamu. Kenangan ini bagiku abadi di benak ketidakpedulian politik negeri.kapan lagi kita makan 3 sendok sambal dalam 24 jam?
Tahun 2000 bukanlah zaman yang engkau sandang mengunakan pakaian sendiri. aku masih berharap dihatimu bersemayam benci,ikhlas,duri,aku dan jari bercakar manusia.
oleh Al Win Dumbaya pada 12 Maret 2012 pukul 15:56 ·
Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.
Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.
Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment