pada akhirnya kau takkan sanggup temukanku
antara puing percumbuan di kota yang kutinggalkan
aroma tubuh jadi hantu gumam sepanjang malam
reringkuk rindu busuk sendiri, kau tersekap nyeri
lalulolong menyeruak sepi di batas pencarian
bola api berletupan-berlesapan matamu terbakar
lalulolong kian menyalak-salak, aku tak jua ditemukan
hingga sampai jiwamu di batas kesadaran
aku datang bagai bayang di derai hujan cuka
alirkan salam pedih pada setiap nganga luka
kau mengejang aku tetap bayang beriring maut
di kepalamu segalanya telah kutancapkan!
Cilegon-Banten
28-04-2012
antara puing percumbuan di kota yang kutinggalkan
aroma tubuh jadi hantu gumam sepanjang malam
reringkuk rindu busuk sendiri, kau tersekap nyeri
lalulolong menyeruak sepi di batas pencarian
bola api berletupan-berlesapan matamu terbakar
lalulolong kian menyalak-salak, aku tak jua ditemukan
hingga sampai jiwamu di batas kesadaran
aku datang bagai bayang di derai hujan cuka
alirkan salam pedih pada setiap nganga luka
kau mengejang aku tetap bayang beriring maut
di kepalamu segalanya telah kutancapkan!
Cilegon-Banten
28-04-2012
No comments:
Post a Comment