Siang masih menyisakan terik 'tika matahari
merayap tuju senja. kembara menepi di simpang jalan,
merebahkan letih, di sebatang rindang
... suara-suara riuh berseru, sengau
dari lidah yang terbelit, dahaga
mencekik kerongkong; kelu.
"Hey, bukankah engkau, kembara
sang pencari?" beribu tanya, melompat
berebut, haus akan jawab.
kembara tersenyum, kelopak mata
membuka perlahan; lelah.
"Katakan, kemana arah
di mana ini akan berujung sua?" kembali tanya berdesak
berburu dengan remang yang mulai tiba.
masih tersenyum, kembara menggeleng lemah
lalu berdiri dari rebah, melangkah pelan.
suara-suara tercekat, tertegun
dalam bimbang nan entah.
"Engkau hendak kemana, kembara
izinkan kami, dilangkahmu ...."
kembara menoleh, teduh
dan kembali menggeleng.
"Aku akan kembali ke awal mula dan akhir ...."
"kemana dan di mana, kembara?"
"diri ...." bayang kembara menghilang, di ujung senja.
Malam pun tiba, memagut segala
di persimpangan jalan.
P.Baru, April-2012
merayap tuju senja. kembara menepi di simpang jalan,
merebahkan letih, di sebatang rindang
... suara-suara riuh berseru, sengau
dari lidah yang terbelit, dahaga
mencekik kerongkong; kelu.
"Hey, bukankah engkau, kembara
sang pencari?" beribu tanya, melompat
berebut, haus akan jawab.
kembara tersenyum, kelopak mata
membuka perlahan; lelah.
"Katakan, kemana arah
di mana ini akan berujung sua?" kembali tanya berdesak
berburu dengan remang yang mulai tiba.
masih tersenyum, kembara menggeleng lemah
lalu berdiri dari rebah, melangkah pelan.
suara-suara tercekat, tertegun
dalam bimbang nan entah.
"Engkau hendak kemana, kembara
izinkan kami, dilangkahmu ...."
kembara menoleh, teduh
dan kembali menggeleng.
"Aku akan kembali ke awal mula dan akhir ...."
"kemana dan di mana, kembara?"
"diri ...." bayang kembara menghilang, di ujung senja.
Malam pun tiba, memagut segala
di persimpangan jalan.
P.Baru, April-2012
No comments:
Post a Comment