Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.

Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.

Paradoks Ironi


Duhai Rabb
Dada luka ini belum sembuh benar, justru bernanah
Kurawat dengan baik dan dirapali doa mujarab
Hampir merapat

Tapi saat hendak bangun, terantuk batu tajam, meluah lagi luka, bongkahan besar menindihku
Aku kehabisan nafas,
Lalu tersadar, terlihat di bawahku ada tangan yang tergapai-gapai, padahal jurang siap menelan dirinya
Kucoba julurkan tangan, walau susah sungguh

Kuseret tubuh lukaku hanya menambah gores, kujulurkan lagi
Tiba-tiba pikiran aneh muncul, bukankah orang ini yang dulu memerasku di terminal? yang menghimpitku ditingkahi ancaman pelucutan, mendorongku seperti orang bodoh dan udik
Sempat kuurungkan tanganku, kebencian melandaku, api membakar dendam kesumat
Biarkan orang ini hancur berkeping di dasar jurang

Hati kecilku membisik, ulurkan saja, jangan diingat dia jahat
Lalu dengan segenap tenaga yang tersisa aku mencoba menggeser tubuhku dari himpitan batu dan mencoba meraih tangannya, kutarik sekuat mungkin, sampai dia bisa merangkak naik
Lantas orang itu berdiri, pergi meninggalkanku dalam terbahak
Aku tersenyum perih


Mahbub Junaedi
Bumiayu, 01 Jun. 12

No comments:

Post a Comment