di mana kau yang menembus rumah-rumah ke tanahku
sementara bayangmu menerobos masuk
antara meja dan ranjangdi jalan dan di nadi bermadah detak detik
dalam buih gelombang jiwaku
tapi siapa berani mencumbu kakimu. hanya nafasmu
menggeliat perlahan
teruskan. bila air berkilauan menyerbu ke pantai berbatu
membara dalam otak menyelinap antara rongga matamu
gairah itu tak dapat menjawab bisikan langgam
yang pernah ada
No comments:
Post a Comment