mari menari bersama pagi yang memenggal mimpi
diiringi cerita yang kaubawa dari pedalaman kampung
sebuah romantisme yang ingin selalu kaujaga dan lanjutkan dalam ceritamu saat bersamaku. aku keghairahan disua kisah sawah dan kerbau,hujan dan lumpur.
sawah dan kebun peninggalan atuk
masih saja tercium harumnya dari sini yang mengingatkanku pada cerita yang sering kaujaja,
meraih tawaku.
menarilah bersama pagi yang memenggal mimpi kerana dari subuh hingga larut malam kausibuk di hutan batu di negeri ungu, menyetubuhi imaginasi memuntahkannya dalam setiap lembar ingatan tentang durian, tempoyak, sepat dan haruan.
bunga bunga mengundang kumbang, tak kenal musim. aku seolah melihat emak dalam kelopak
matamu, juga haruman kopi aroma sawah dari jejari kurus itu.
"aku mengingatnya," bisikku di pendengaranmu nan jauh.
: Bintang Kartika
20120612
diiringi cerita yang kaubawa dari pedalaman kampung
sebuah romantisme yang ingin selalu kaujaga dan lanjutkan dalam ceritamu saat bersamaku. aku keghairahan disua kisah sawah dan kerbau,hujan dan lumpur.
sawah dan kebun peninggalan atuk
masih saja tercium harumnya dari sini yang mengingatkanku pada cerita yang sering kaujaja,
meraih tawaku.
menarilah bersama pagi yang memenggal mimpi kerana dari subuh hingga larut malam kausibuk di hutan batu di negeri ungu, menyetubuhi imaginasi memuntahkannya dalam setiap lembar ingatan tentang durian, tempoyak, sepat dan haruan.
bunga bunga mengundang kumbang, tak kenal musim. aku seolah melihat emak dalam kelopak
matamu, juga haruman kopi aroma sawah dari jejari kurus itu.
"aku mengingatnya," bisikku di pendengaranmu nan jauh.
: Bintang Kartika
20120612
No comments:
Post a Comment