hening pagi dini jelang subuh, cinta terlabuh
sauh telah lama tenggelam, biduk tertambat salam
suluh menanti redup di penghabisan pendar cahaya
embun menanti terbunuh dalam sentuh sinar mentari
angin, memainkan dingin di pucuk bulu kuduk
dalam wajah tunduk, memijah takluk
bersimbah wudhu menangguk rindu
merinding, beku dinding membisu, ayat-ayat terlantun hikmat
hening pagi dini jelang shubuh, melahir kembali
tengadah menghadang gerimis, titik-titik menepis busik
berjalan di muka bumi, berkhatam melawan sunyi
menatap hari, mengaca diri sambil berdiang menggarang gigil
jalan legam membasah, kilau yang tergilas mata-mata silau
telusuri sisi gelap, lolosi pandang silap
nyalakan cahyamu, nyalikan sahayamu
kuda-kuda besi berlalu lalang memburu dan mendulang uang
pagi, embun terendus wangi
semalam ada yang lewat di sisinya
hingga menitipkan aroma sucinya
Mahbub Junaedi
bumiayu, 12 jun. 12
bumiayu, 12 jun. 12
No comments:
Post a Comment