sekalipun kepak-kepak sayap tanpa desah nafas, camar
laut berdiam diri, atau bicara sendiri
semakin kabur tertutup awan, atau mengakrabi para pinguin
ikan-ikan asing bagi camar, hanya makan angin
laut besolek diri, semakin tak terjangkau
sejak eksistensi camar dihujat habis, sekejap laut berpaling, smenjauh dari pesisir
hanya serupa kelebat wajah laut aroma biru
tak bergeming, sunyi dari debur hati yang bergolak, tak tergairah auramu
camar yang terlucuti, camar yang kini termalu
hanya menunggu rindu sia-sia, terlolosi ingatannya
tiada bantah argumen patah, sejak laut tak lagi membisik camar
laut hanya mengkultuskan poseudon atau dewaruci
apalah arti camar, hanya sebongkah tulang memar
yang akhirnya keropos terhisap waktu, sesap sariputiknya
episode roman telah di penghujung nista
hhmmm camar kini tak berpijak lagi, mengawang tak tentu arahMahbub Junaedi
Bumiayu, 13 Jun. 12
laut berdiam diri, atau bicara sendiri
semakin kabur tertutup awan, atau mengakrabi para pinguin
ikan-ikan asing bagi camar, hanya makan angin
laut besolek diri, semakin tak terjangkau
sejak eksistensi camar dihujat habis, sekejap laut berpaling, smenjauh dari pesisir
hanya serupa kelebat wajah laut aroma biru
tak bergeming, sunyi dari debur hati yang bergolak, tak tergairah auramu
camar yang terlucuti, camar yang kini termalu
hanya menunggu rindu sia-sia, terlolosi ingatannya
tiada bantah argumen patah, sejak laut tak lagi membisik camar
laut hanya mengkultuskan poseudon atau dewaruci
apalah arti camar, hanya sebongkah tulang memar
yang akhirnya keropos terhisap waktu, sesap sariputiknya
episode roman telah di penghujung nista
hhmmm camar kini tak berpijak lagi, mengawang tak tentu arahMahbub Junaedi
Bumiayu, 13 Jun. 12
No comments:
Post a Comment