kau selalu anggap aku angkuh, keras bahkan beringas
sedang dulu kau begitu ingin kupanggul di pundak
di bawah purnama segudang kisah kudongengkan
“Abah…!” begitu manja serumu setelah letih
minta ditemani, sebab kau takut sendiri
bahkan dalam mimpi aku turut
bawa sekarung bintang
ya! amarah kadang tiada sanggup kutahan
karena begitu menggila cintaku padamu
seluruh ketakutan terjuni kedalam jiwa
entah kedewasaankah yang menyeretmu jauh
padaku tuduh tertuju “angkuh” begitu?
aku jadi sulit artikan isyarat matamu
penuh nyala api, sesekali hujan
tanpa pertanda di jendela
haruskah kukatakan padamu,
betapa harihari adalah lahan gersang
yang selalu kutanami dengan benih harapan
meski kian hari kian menua tak lelah jua, kan?
sedang pada gemetar langgam cinta sepasang senja
kau tak lagi peduli.
Cilegon-Banten.
13-06-2012
sedang dulu kau begitu ingin kupanggul di pundak
di bawah purnama segudang kisah kudongengkan
“Abah…!” begitu manja serumu setelah letih
minta ditemani, sebab kau takut sendiri
bahkan dalam mimpi aku turut
bawa sekarung bintang
ya! amarah kadang tiada sanggup kutahan
karena begitu menggila cintaku padamu
seluruh ketakutan terjuni kedalam jiwa
entah kedewasaankah yang menyeretmu jauh
padaku tuduh tertuju “angkuh” begitu?
aku jadi sulit artikan isyarat matamu
penuh nyala api, sesekali hujan
tanpa pertanda di jendela
haruskah kukatakan padamu,
betapa harihari adalah lahan gersang
yang selalu kutanami dengan benih harapan
meski kian hari kian menua tak lelah jua, kan?
sedang pada gemetar langgam cinta sepasang senja
kau tak lagi peduli.
Cilegon-Banten.
13-06-2012
No comments:
Post a Comment