setelah bermain-main, ditempelkan wajah imut itu di ranjang kaku
lengkapi letih menggerus. di jelang malam
lipatan percakapan-pertanyaan petang tadi, kembali menemui. bertanya di manasuara-suara beralamat
dinding pun terkesimak, membayangkan wajahnya jatuh di atas kasur. bersebelahan dengan mimpi-mimpi
yang belum diberi nama
”kapan lagi?”
2012,
lengkapi letih menggerus. di jelang malam
lipatan percakapan-pertanyaan petang tadi, kembali menemui. bertanya di manasuara-suara beralamat
dinding pun terkesimak, membayangkan wajahnya jatuh di atas kasur. bersebelahan dengan mimpi-mimpi
yang belum diberi nama
”kapan lagi?”
2012,
No comments:
Post a Comment