Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.

Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.

Haruskah....

pantaskah airmata ini terkesat pada kakimu
sedang di telapaknya terlekat keikhlasanku
tahukah betapa hausnya danau
kontang diresap nestapa
yang hadirnya sebelum dunia ini serasi
entahkan kapan lagi waktu bersisa
mendetap sesaat, menebus sedekad
bukan hanya kamu, tapi ramai lagi
semuanya turut pergi, tinggalkan kusendiri
bukan waktu terpesong,
suratan yang mengompas...
bagai dilambung dan terhempas
lalu pilu tak tercantas
jika harus bagimu, maka harus bagi mereka
dan di mana lagi, harusnya untukku....

310312 0309

© Gerbang Kayangan 2012, All Rights Reserved

♥ Sajak Huruf E ♥

eskapisme membawa diri
erakkan dari sumpahan celaka
empati enggan dituruti kata
erangan sayup terlepas sudah

evolusi rasa yang didewaskan
euforia nikmat menutup sang rawan
emisi sendu samar-samar pergi
eksekutif hanya untukku raih!

empirik masa berputar lagenda
estetikakan pada kalam berdakwat
eulogi melakar kata yang terkubur
entah benarkah yang diutarakan?

eskapisme
evasif dari kebenaran
empati terus raib
entah kapan harus berlari?

Marsiling Dr

Sajak huruf A

Aku
Angkarakan rindu
Antara cinta dan cakra
Api pedih tiba tiba menyala
Akan ranapkah satu harapan

Aku
Antara seribu
Amparkan kasih buatmu
Angsanakan kerdipan
Agar rindumu menyinta aku

Ahh..
Atas cintaku
Anggaplah ini suasa
Antara emas dan permata
Awalku ada
Akhirku tiada..

Awal_Akhir

Sebelum Usai

di hujung nafas tersendat
menyambut april yang belum bulat
tak mampu menyusun kalimat berkat
hati-hatipun galaunya pekat
tak cukup jejari menghitung hari
waktupun terus berlari tak peduli
sehingga tangis rengsa menyungsung nafas
tak sempat menyeka air mata
keringnya jatuh disambar nafsu
lalu berduyunlah mencari teduh
pada kehijauan daun luruh sebelum layu
batas-batas malu menguncup
terdedah bersama harap melampau
meski kecundang menganga garang
hajat tuntas
diri tergadai sebelum usai
pada titik salam di hujung senja
tiada siapa menjabat
kerana hati terpenuhi dendam
menyumbat nafas yang sendat

Abdullah Tahir

Kehilangan Mata Anti

Gambar usang memang sudah pudar di ujung dedaunan kelapa. Dengan jeli masih aku lihat sumur tua berdiri pincang di samping masa yang tengah compang-camping. Seolah malaikat lupa membersihkan semburan merah pekat dari sudut kediaman nenek 2 cucu.

aku hitung-hitung angka waktu mencapai 12 tahun silam. Gadis kecil tanpa masa depan, berjalan di tengah kemiskinan sambil berharap mentari tak tenggelam walau malam merindukan mimpi. Tentu saja tak menggunakan pedagang kaki lima, polisi dan lalulintas. Perjalanan itu berakhir saat senja tak sempat pamit pada pagi. Aku menggigil sendirian tanpa mata anti yang seperti intan dalam lumpur.Jiwaku berjalan tanpa arah, tanpa pandangan dan tanpamu. Kenangan ini bagiku abadi di benak ketidakpedulian politik negeri.kapan lagi kita makan 3 sendok sambal dalam 24 jam?

Tahun 2000 bukanlah zaman yang engkau sandang mengunakan pakaian sendiri. aku masih berharap dihatimu bersemayam benci,ikhlas,duri,aku dan jari bercakar manusia.

oleh Al Win Dumbaya pada 12 Maret 2012 pukul 15:56 ·

Pupus

Suatu Saat kau pernah ingin meninggalkan jejak kakimu di pantai
tapi tak lama ombak menyapunya hingga tak berbekas
suatu masa kau mencoba menulis sebuah puisi tentang hatimu
disebuah batu namun batu itu retak dan pecah
yang tinggal hanya bongkahannya dan pecahan kata kata yang tak bermakna ....

Mustika Yang Hilang

Bagaikan kehilangan mustika
titian hidup yang dijalani
tiada gairah nak bercinta lagi
meski rindu kian menyala
meski purnama tlah bersinar penuh
tak tampak jua mustika yang bersinar itu
hilang sudah mustika dalam gelap
patahlah semua harap
pedih beban ini
terasa tangan tak sebimbing
mustika itu tlah hilang
karna tak pandainya
kau pupuh bayang-bayang diri
semua hanya mimpi.
Musnah terbakar janji

by:Cintha
31/03/2012 12:35 WIB

Sehangat Senyummu

Senyum manismu menghangatkan pagiku.
Menawarkan kedamaian dan kenyamanan di awal hari.
Cintamu membuatku berubah dalam memandang banyak hal.

Kala kebahagiaan terukir dalam rasa
Kedukaan menjadi jeda dalam menapaki kehidupan
Memang tidak semua penuh warna ceria

Ketika buah-buah kehidupan yang kita rasakan
Terasa pahit di lidah
Saat itulah kita bersyukur pernah mengecap manisnya kehidupan

Saat badan ini terasa luluh lantak karena bekerja
Membanting tulang memaknai hidup
Saat itulah kita bersyukur masih memiliki kesempatan beristirahat

Saat hujan deras turun membasahi bumi
Dan dinginnya menusuk tulang
Saat itulah kita tersadar arti kehangatan sebuah keluarga

Terkadang abu-abu bahkan hitam mencoba mendekat.
Namun dalam setiap kepekatan, setitik cahaya
Selalu membawa harapan.

Karena harapan itulah,
Maka semua tetap menjadi hangat
Sehangat senyummu hari ini, cintaku!
Elisa Koraag
31 Maret 2012

Hujan (2)

oh hujan malam
guruh gemuruh -
perawannya direnggut

Sanggar Lancang Kuning, 31-03-2012 22:55

♥ Mengapakah? ♥

mengapakah kau tergamak
memberiku sendu meraung,
tika masa mengajak pulang
ke daerah yang kau diamkan?

mengapakah kau biarkan
hati diremuk duka,
mematikan hati ini
hapus segala entiti bahagia?

mengapakah kau kata cinta
kau biarkan ia pudar
tika waktu menguji tanpa henti
aku terdampar sendirian tanpamu?

tiada bahagia yang hakiki
hanya terwujud hampa memanjang,
tiada lagi erti senyuman
hanya lautan pasik tangis pilu!

akukah kau lukiskan
potret wajah duka
akukah kau kristalkan
beku tiada lagi hidup?

Marsiling Dr

♥ Grafiti Cinta ♥

tiadakah kau lihat
namamu kujadikan grafiti
meriasi lorong-lorong hatiku

terconteng di tembok-tembok
pelbagai warna rasa kutintakan
hiasan lorong-lorong hatiku
hanya namamu tercoret!

dan pada malam juga
telah aku lukiskan wajahmu
lihatlah rembulan di atas sana
tiadakah kau lihat imbasanmu?

setiap kali dingin memelukmu
aku hangatkan dengan api asmaraku,
agar tiada perlu kau menggigil
pppsstt ...
aku tetap di sini bersamamu

Marsiling Dr

Perempuan Yang Penuh Rahsia

Tidaklah aku mahu mengetuk pintu mu. Tidaklah aku mahu bertanya apa-apa tentang kamu. Malah semuanya bagaikan terbiar oleh arus waktu. Tanpa apa-apa. Mungkin lebih baik ia terus begitu. Kamu perempuan yang penuh rahsia dan aku terus meneka apa-apa saja tentang kamu. Siapa pun kamu walau tanpa nama, tanpa diri yang nyata, bahkan tanpa apa-apa tentang kita.

Kamu seperti sebuah lukisan di hadapan ku, yang terus ku baca dari setiap sisi. Bahkan ia tidak akan pernah selesai sehingga mana pun. Demikianlah kamu perempuan yang penuh rahsia. Dan aku sangat menghargai hubungan yang bukan hubungan ini. Aku hidup dalam dunia pertanyaan demi pertanyaan. Semuanya tentang kamu. Aku terus meneka, membaca mu dan mencari makna pada semua situasi ini.

Apakah suatu ketika kamu akan ada di hadapanku, dan aku akan hilang gentar menyebut nama mu walau kamu tanpa nama, atau menatapi mu walau kamu tanpa diri yang nyata. Semua pertanyaan-pertanyaan ini menarik keinginan ku untuk terus meneka tentang kamu "PEREMPUAN YANG PENUH RAHSIA".

Alhaqimi- Hari Terakhir Bulan Mac 2012.

Sekudus Cinta

Sekudus cinta melayang jatuh
dipetik angin malam
dingin mengelus tubuh
meresap jauh
mendap bersama roh.

Jejak-jejak yang ditinggal masa
menghimpun duka nestapa
di relung usia
dalam sepi seorang pengembara
tiba-tiba diriuhkan oleh sekudus cinta.

Sekudus cinta mengangkut debu
dari lembah paling sunyi
dalam daerah hati
bersatu ke dalam diri
mengubah mimpi jadi realiti.

Karya:Rosnani Ahmad

Aku Yang Mula Bosan

Aku yang mula bosan
Menjadi dewasa
Asap gorengan ikan membuat kulemas
Tawa canda anak-anak
Membuat aku ingin kembali
Menjadi seperti mereka
Ah terlalu lelah menjadi dewasa
Sesekali
Kenangan
Itu mengamit aku pulang
Bebas tanpa ikatan
Sepi tanpa masalah

MFB 31/03/2012-2005hrs teratak puisi

Bait-Bait Luka

Bait-bait puisi menggertakku dari kesadaran
Betapa jauh kini kaki melangkah
Hingga jalan tuk kembali tak menemu likunya

Larik-larik sajak telah menenggelamkanku
Pada lamunan yang makin gulita
Pada gelombang yang entah pasang atau surut

Hanya butir-butir kesunyian menemani jiwa
Bersama menemani kelam malam
dan berujung pasrah

A~R
Cempedak Mahakam, 31032012

Mencari-Mu Yang Nyata

Kala debusan bayu menyentuh pipiku nan dingin
terasa ingin kugapai nyata yang ghaib
berbisik desir menyapu ke muka
lembut mengelus rambutku yang terurai

Aku pun mencari jejak-Mu kekasih
antara dangau sepi dan lumpur di sawah
terasa sepi mengigit hati
di situ kau tersembunyi
bercerita tentang rahsia
lalu benakku menatap
wajah-Mu di mana mana.

Andai
mencarii-Mu dalam kealpaan
tak kutemui
walau sekelumit mimpi
tentang keindahan yang Kau ciptakan
dan mencari-Mu tiada
meski Kau sentiasa ada.

Che Fauziah Idris
Kuala Kurau
Perak
31 hb Mac 2012

Jasa Tok Perak

Bendahara Seri Paduka Raja
amat berpengaruh dalam kerjaya
membina empayar ke mercu jaya
Melaka terkenal dengan jasanya

Tok Perak bendahara ke lima
mentadbir Melaka dengan saksama
segala kebijaksanaannya sultan menerima
namun di hati manusia tak sama.

Hati yang dengki sentiasa teruji
sakitnya hati sentiasa mengeji
kepada sultan dihasut berani
akhirnya Tok Perak terkorban diri.

Fitnah berkuasa sultan teruja
jatuhkan hukuman tanpa periksa
menyesal sultan berputus asa
bila Melaka dihuru -hara.

Che Fauziah Idris
Kuala Kurau
Perak
31 Mac 2012

Di Tingkat 27 The Ascott

Dari tinggi tingkat 27 The Ascott,Kuala Lumpur
tak kelihatan lagi rumput-rumputan yang melata di resah merah tanah
tapi masih kulihat langit tetap jauh dan tinggi tak tergapai tangan dan mimpi
awan gelap masih tebal mengurung hati dalam tempurung rasa tanpa jejak
kerana mata yang terbuka tetap buta untuk melihat garis sempadan ukhrawi
lalu hati hanya mampu menjadi kilang mimpi tanpa mengerti
lalu akal hanya mampu menjadi kilang perencana tanpa ada kuasa melaksana

Kerana aku berada di tinggi tingkat 27 The Ascott
kilauan warna warni neon memukau seluruh pandangan
tapi gemerlap cahaya di jalanan tidak merubah langit malam
tanpa bulan dan bintang langit malam tetap pekat dengan kegelapan
tiada bezanya gelap malam di bandaraya dengan gelap malam di desa pedalaman
kerana malam hanya bercahaya dengan hati di sinari iman
kerana malam hanya berbunga bahagia dengan hati di bungai taqwa.

Kerana aku berada di The Ascott yang serba mewah
lupa aku akan pacat dan nyamuk yang sentiasa mahu menghisap darah
lupa aku akan panas mentari yang membakar hangus ubun-ubun kepala
dan aku mengunci diri di kamar mimpi tanpa perlu mengingati onak dan duri yang sentasa mencucuk kaki
dan aku mula mengerti kenapa para menteri dan yb hilang setiap lepas pengiraan undi
dan aku mula mengerti kenapa derita para pengundi terus berlarutan walau para menteri telah 55 tahun menabur janji.

Yajuk
The Ascott,K Lumpur
29 mac 2012

♥ Curhat ♥

tangisan mencurah
dari lautan langit biru,
kedinginan pawana menghembus
membekukan kehangatan
hati semakin sayu

sayu yang dihidupkan
menyalakan fragmen-fragmen duka,
meriasi atma yang kekosongan
mendedikasikan pada sang hiba

ya,
mengapa perlu menyawakan hiba
hanya membawa sejuta keperitan?

ya,
mengapa harus terus ditawan
terperangkap dalam penjara kesengsaraan?

mungkin...
kerana hidup tiadanya seri lagi,
suria memancarkan kematian
pelangi berwarna kekelaman
dunia ini sudah tiada bermakna!

inilah lagu hiba
dicipta dalam kekesalan,
perlukah diri terus menyulam perih
dipasung kewalangan hati!?!

TIDAK!

cuba tinta pelangi
sungging kebahagiaan walau sesaat
penderitaan sentiasa menjerat
mengejar lalu mengerat perlahan-lahan
bisanya menanggung tiada terlukis

padaMU
pengabdian tulus
penyerahan ikhlas
penuh KEINSAFAN

adakah itu
dalam kesulitan terselit rahsiaMu?

Raisya Scorp
Marsiling Dr

Lentera Matahari

Belum genap denting menamai waktu
KAU sudah hilang di balik kabut
sudah menguap sebelum embun
Padahal rindu masih menancap
Lalu remuk redam menjadi nestapa
Suara hati hilang makna

Disini siang menjadi gulita
Sebab lentera matahari telah dibawah pergi
Kerumah hati si sunyi
Anak gembala menari tarian kematian
Di padang hijau yang gersang tiada Tuhan
Nurani mulai basah dan berkarat

Siasia saja perjalanan panjang
KAU hilang seumpama kabut
Lalu hadir lagi menikam cahkrawala
Tak lelah kah,?
masih rindu kah,?
Engkau dan AKU hanya dua beban tak berarti

Ardiansyah Fauzi.
31/03/12. 02.10 Wit. Tanah para Sultan.

Hujan

oh hujan pagi
perlahan dan tak henti -
bungaku mekar

31.03.12 8:00 am

♥ Gerabak Hidup ♥

betapa gerabak hidup terus bergerak
tepat masa tiba, tiba masa berlalu
tanpa menunggu walau sesaat
sudah tersurat jadual hidup

gerabak hidup meneruskan destinasi
ada masih menunggu,
ada masih menanti,
ada sudah berada di dalam
tiada tahu, tiada pasti
di penghujung destinasi
adakah selamat atau tidak

dan aku
masih terpinga,
masih menunggu
haruskah aku meneruskan
atau berhenti separuh jalan?

yang pasti
gerabak hidup terus memecut
aku akan tetap berada
di dalamnya, suka atau tidak
bukan aku tentukan

Marsiling Dr

Ada Ketikanya

Ada ketikanya
aku ingin menjadi aku,
seharian di tebing tinggi, memandang langit lepas
sekali sekala awan mendung, hujan pun turun
sekali sekala mentari mencair, pelangi pun menangis
namun aku tetap aku
seperti yang kaukenali dulu...

Ada ketikanya
aku ingin menjadi kamu,
bisa terbang ke langit luas
merentas benua dan samudera,
sekali sekala kau hinggap dari dahan ke dahan
meski jatuh tetap punya kekuatan
tetap punya ketabahan...

Berkali-kali aku ingin jadi seperti kamu
berkali-kali aku ingin menjadi aku,
dan ada ketikanya
aku tidak ingin menjadi sesiapapun
aku tidak ingin menjadi apa-apapun...

Dalam diam yang pekat
diriku hilang entah ke mana-mana...

-malhis tompang/31.03.1/2.12 pm

Selamat Jalan

B erakal budi jalani kehidupan
U sung kebenarn melawan kezoliman
D uduk berdiri di baris depan peradaban
AsmaMU diucap tak lepas dari ingatan
Y ang Maha Pengasih melimpahkan Rakhmat dan kebekahan
A lam dibaca memahami tanda-tanda kebesafran Tuhan
W arga dan keluarga yang ditinggalkan tak kan melupakan
A pa yang ditinggalkan sebagai warisan
N askah-naskah tersimpan bahan kajian generasi depan

H usnul khotimah akhiaf hayat
A mpuni khilaf yang tersayat
S yalawat dan zikir senantiasa dipanjat
A mal ibadah benteng hidup selamat
N asehat menasehati saling mengingat

J alan hidup telah ditempuh
U ntuk sampai kehadiratMu roh tinggalkan tubuh
N ama harum indah tersepuh
U ratan pena tertinggal kukuh
S ebagai tanda kau pernah hidup mengasuh

..................................

31-03-2012, Tky.Jp
irwan djamaluddin

Konstitusi Mati

kini jangan bermimpi sepiring nasi
ini negeri sisa-sisa nurani mati
agama menjadi lembar-lembar konstitusi
dimana suara-suara menjadi suci

kini jangan bermimpi sepiring nasi
bahkan sepotong lontong basi
rapatkan lapar, mari bersuci
siapkan kubur-kubur mati

demi suci konstitusi !

Pamulang, 31 Maret 2012

Hadirlah...

usah bersilang teka, mencipta gusar
ayuh melangkah tanpa resah
tekap telapak rasa, nikmati bahangnya
jejaklah hingga rebah, takkan merubah
yang indah tetap bertinta pesona
kini terbentang selembar kelana
biar bertepuk dedaunan, kembang haruman
terbang bersama debunga cinta
semaikan ketulusan di lapang hatiku
tak sabar kesepian ini menyambutmu....

290312 1357

© Gerbang Kayangan 2012, All Rights Reserved

Pulang

senja menjelang
burung terbang ke sarang -
aku tak pulang

30.3.12 11:39 pm

Mimpi Atau Firasat

mimpi apakah tadi
sering kali bertamu
mengusik lena yang sedetik
hingga terbangun dan tercari

mimpi itu datang lagi
bertamu di minda
antara nyata dan realiti
apakah firasat yang diberi

berperang sang hati
bergelodak sang akal
pada sebatas hukum
bertitikan sebatang taqwa
andai tergelincir
berlumpurlah jasad

~akubayu 31/3/12@ 0429~

Malam Yang Gundah

kelam malam terasa sepi
rembulan pula entah di mana
pada rindu yang tidak bertepi
terpanggang rasa jiwa merana

pada rindu yang tidak bertepi
kepada suram aku berbisik
hidangkan aku secawan kopi
makan dengan sambal kerisik

hidangkan aku secawan kopi
buat pengubat lapar dahaga
kolekku simpan termenung di tepi
dayungku gundah lusuhlah raga

kolekku simpan termenung di tepi
tertambat lemah di pancang hiba
pada rindu kusimpan rapi
agar kasih tidak meraba

pada rindu kusimpan rapi
entahkan basi entahkan tidak
duhai rembulan kenapa menyepi
berkerak rasa jiwa gelodak

~ anginretak**12.03am

Mendung

mendung di luar
hujan tak turun juga -
hatiku resah

30 Mac 2012 15:40

Kita

Ahaha, masih berselera kau ketawa,
enak sungguh di buai senangnya waktu,
masih terang sinar mata mu keriangan,
manis bibirmu tersengeh bak kerang..
hadapan sana aku menanti
terpasak teguh terus menanti
berderap tapak bukannya kau
kejauhan samar indah segalanya,
petang semakin menguning,
terus ke malam masih penuh penantian
akan lena aku tinggalkan masa,
rupanya kau telah pergi dari sana.

jagailah anak-anak kita.
demi masa depan yang belum pasti akan dapat ku temui andai tiada esoknya.

En Muhammad Peter

Warkah Untuk Teman

teman
seakan sarat dada ini menanggung
seribu rasa yang tidak mungkin engkau peduli
pada resah yang menjalar
pada rindu yang terbeban
pada kasih yang tidak bertepi

teman
mahu apanya lagi kamu
tercari apakah laginya kamu
sedangkan dirimu masih berselubung
terpaku pada pasak ciptaanmu sendiri

teman
ambillah bilah pedang ini
hunus ke dada aku
belah seluas mungkin
agar luas pandanganmu
agar puas tatapanmu

carilah
cari di segenap ruang yang ada
apa mungkin hitam ada di situ
atau darah pekat menutupi semuanya

teman
andai dirimu terjumpa
seketul daging yang masih merah
cabutlah dari jasadku
biar aku punyai ruang
untuk merasai hilangnya bebanan
jangan pula kamu campakkan ia
ambil dan cucilah sebersihnya
simpan di peti besi
kuncikan ia di situ

---kitakawan
@ 30/03/12---

Melaka Indah Terukir Sejarah

Sejarah tertulis di dalam fakta
kesultanan bermula di sini bercerita
begitu masyur negara kita
dipugar belantara menjadi kota.

Melaka tercipta mengukir sejarah
berdiri teguh,kukuh dan megah
empat sahabat bersama Hang Tuah
di negeri ini khidmatnya gagah.

A Famosa tempat singgahan
ramai pelancung buat lawatan
perigi Hang Tuah dilupa jangan
sejarah tersurat begitu menawan.

Taman Buaya di Ayer Keroh
tempat buaya duduk mengeluh
Hutan Reakreasi menunjuk geruh
Muzium Orang Asli empunya contoh.

Berbagai lagi sejarah dikaji
disini juga Parameswara diuji
mesra Melaka memberi janji
untuk pelawat sentiasa dinanti.

Che Fauziah Idris
Kuala Kurau
Perak
30 Mac 2012

Apa Yang Tersisa Dari Unjuk Rasa?

Kebencian kekerasan
Kekerasan
Kebencian

30 Maret 2012

Sekeras batu




Batu
keras, pejal
lambang kekukuhan
sukar dihancur
namun sedarlah
sekeras dirimu
hanya air
pemusnah dirimu

~Tenang~
ENI~300312
4.00pm

Titiktitik senja

Kabus nan kelam
meliputi di balik
lembah nan dingin
aliran air
sayu kesunyian
tanpa kicau burung
yang pulang ke sarang
langit biru mengelap
menanda tibanya
titiktitik jingga
di ufuk langit
menanti malam
melabuhkan tirainya

~Tenang~
ENi..300312
1.30pm

Batu

aku tak punya deria sepertimu
mengesan angin bertiup
menduga hujan bercurahan
aku cuma seketul batu
bertindih batu berhimpit batu
lumut kering berlumpur kasat
bahasaku kotor.

-gelap-
30/03/2012

Hadirnya

Tunastunas muda telah tumbuh dipohon mangga mengantikan generasi daundaun layuh, luruh disapa angin buritan

Kau datang siang hari dibawah terik mentari, tanpa payung

Harap terharap dalam do'ado'a perbedaan

Satukan satusatu jiwajiwa cinta yang terlerai

Dan semakin menyadari arti hadirnya

Bahwa mencintai adalah hak semua orang, walau semua orang memiliki hak menolak seseorang yang datang

Pun cinta bukan pelangaran, tersebab tak ada aturan yang menyalahkan cinta, hanya saja seseorang itu yang salah yang mematahkan hati seseorang dan seseorangnya muncul kembali

itulah hidup dalam kehidupan

Manisku,
Kapan kita bercinta lagi karna ku tahu kau menyukainya lantaran saat kau bahagia kau bercinta

Gampong Cinta Oos

Aku Jua Insan...

perasaan malu tiada bisa memujuk
walau berjuta kali mengulangi,
ungkapan cuba mengikis
tiada gusar,
memadam kekhilafan tersingkap
'maaf', lidah bertepuk bicara...
karena aku jua seorang insan
lahir di telapak ujian
harus menjawab ribuan soalan
takkan mampu lepas dari sesalan....


290312 0137

© Gerbang Kayangan 2012, All Rights Reserved

Sajak Seorang Pendosa

aku kelu ketika menatap wajahmu
begitu pendar menyentuh ulu hati

pertemuan memang dibekali perpisahan
tapi ngilu ini begitu tajam menitik sukmaku:
maaf tentang segala egoku
maaf tentang segala resahmu

ketika senja memasuki malamNya
kenduri mulai kunyanyikan:
butiran pilu meluap ke cakrawala

Serang, Banten maret 2012

Tarian Batu Negeri

maka kata menjadi mati
batu-batu menari mengganti

lalu dimana, puisi ?

Önald Änold

Petamburan, 30 Maret 2012

Hakim Cinta

Gelagat cinta kacaukan rindu
denyut jantung seakan berpacu
ingin kuraih rasa itu
bersamamu lalui hariku
namun batinku berkata
irama lagu tak seindah dulu
lalu kriyap-kriyap mataku
mengkristal sudah
dua butiran bening mencumbu wajah
kesal cinta disangkal dusta
biarlah berlalu bersama
angin nan lalu
bukan hanya sekedar persinggahan
kini hatiku bagaikan tersangkar
menantimu di sanggar penghakiman.
Moga tak jelang lagi bersidak.

By:Cintha
30 march 2012 10:56 wib

Lulu' El Maknun

"Ayah tak mungkin membencimu..
Tak ada sebab dan tak mungkin ada sebab"
cukuplah kata-kata ini bagai mutiara terpilih
mutiara itu berjatuhan di mataku
perkasa getarnya genggam hatiku

walaupun hanya sedikit dapat ku punggut
kalam yg berjatuhan dari mulut ayah
namun cukup untukku memetik bintang akal
nur jiwaku yang malap mulai memgerdip cahaya
biarpun sekecil kunang-kunang

ku tunjukkan sekepal kalam nista depanmu ayah
mengores tajam nurani tanpa belas
walau apa pun aku, ayah tak pernah berubah
kata ayah:" pedulikan itu semua Melinda
teruskan puisimu menajam ujung pena
buat apa berkawan dengan orang yang suka menyakitimu...?"
cuma itu kata-katamu yang membuatku cuba
membuka pintu keberanian ini

suntikkan api keberanianmu ayah
pada jantungku yang hampir berhenti berdegup..

semangatmu ayah
nyalakan di hatiku.

29032012
melinda farouq ~♥ —
@MN/AHhakciptaRabbpelihara*

Sudah Seharusnya

B erdandan norak mengigau
E lok rupa berhati kerbau
Y ang dibuat tak tentu racau
E pisode terburuk negeri pulau-pulau

B erilmu untuk menipu
U mpama lentera tiada bersumpu
D alam gelap bertahta hantu
I ntrik dan muslihat kuat terpaku
N egeri dan bangsa kuyu dan layu
G enangan darah semakin memilu
O tak tersimpan dalam buku
N urani tertato dengan panu
O mongan sampah melulu

S eharusnya sudah lama terguling
E nggak ada alasan kalian tetap bersanding
G erak dan langkah kalian laku maling
E konomi bangsa semakin terpuruk ke tebing
R akyat menderita dijadikan cacing
A lam dan isinya punah tersumbing

L usuh dan rusuh hidup berbangsa
E legi perjuangan luka warga
N asionalime punah tak berupa
G enap alasan kalian disirna
S ingkir kan penguasa zolim bertahta
E nerji disatukan melawan durjana
R oh republik kita hidupkan bersama
...............................................
30-03-2012, Tky.Jp
irwan djamaluddin

Separuh Mimpi

bunga tidur di taman berlampu terang
diterawang seorang anak kecil yang lolos
dari kepungan harapan hampa berselongsong senjata
bajabaja berbiji janji memekikkan lubang hati
mimpimimpi ditebang ingkar dalam sangkar
akarakar tak kuat lagi menahan badan
setelah dihantam kapakkapak mengepak pada sayap
patihpatih dilindungi pionpion cilik di muka istana
sama juga, bermimpi tanpa harus terlelap
tinggal bersandar di punggung harapan hilang

sisa waktu di tidurku berharap ada sebatang cahaya
mematrikan separuh asa di pipi harap secercah api
menjadi bara pada jiwa yang dikayakan separuh mimpi
: di malam dan taman lain

Bandung, 290312

Kepalsuan

kemelut wujud tersundut bara
nikotin mengepul asap perwira
secawan kopi sebagai pemesra
wanginya sajiakan seperti nira

tersambut cawan bibir menanda
memutik padu memperjelas dada
melihat orang kau meminda
kau selami sekilas berjeda

kau penyair sajikan rasa
menjual rintih memutus kuasa
mengeruk hasil dengan bahasa
bukankah itu kebohongan rasa

usahlah selalu membait menata
gaya metafora pemanis mata
bila diksimu menjadi melata
di ranah objekmu menimba permata

Kopi Lampung Maret 29 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah

Helai Asa

Lembaran hati tertusuk kelu
pada temaram nadanada hidup
lukisan nasib berkata lugas dalam misteri
kepada cinta tiada akhir
kepada kasih yang lebih

dan wajahwajah insan berdebar halus
meningkap jalan rindu
tak mulus menemu jejak laku
untuk menitip bahagia rupa
pada cerita cerita dunia
tanpa titik koma


Wahyu Toveng 29032012, Selatan Jakarta

♥ Sayu Bertopeng ♥

sayu menyahut kesuraman hitam
terpasung akan derita merindu
rembulan cuba menyapa
namun rajuk menyombong rasa

hentakan nafas mencari kucupan mesra
namun bayu menghembus keluhan kesal,
semakin lemah namun tetap digagahi
memakai topeng memalsukan sengsara

Marsiling Dr

♥ Tarikat Kasih ♥

tarikat kasih
bermistik rahsia
pencarian hakiki
penantian rindu
di sekeping hati
tiada tahu, tiada mampu
erti tersirat kalamMU


Marsiling Dr

Keajaiban-Mu

ketika kau disemadikan diruang itu
ku lihat mata air itu mengalir deras
di liang lahat dibawah pundak kerandamu
namun ia tidak mengapungkan
tubuhmu yang berkapan
air jernih itu lalu entah kemana
penamatnya
pastinya kau insan
yang baik semasa hayatmu
dan tuhan
memperlihatkan kepada
kami tentang kekuasaan dan janjinya
kami tetamu
yang menghantar kamu pulang
dipersinggahan yang terakhir
pulang dengan tekad
agar persemadian kami
disini nanti akan mendapat
nikmat sepertimu jua

Hasny...
Sitiawan
29.3.2012

Kertas Putih

siapakah itu
sedang merenung pada kocak air tasik
bersamanya ada sekeping kertas
dari jauh hanya nampak warna putih

telah lama dia di situ
seakan setia menanti
merintih pada tenangnya alam
dan dia berlalu setelah burung pulang ke sarang

sore ini dia datang lagi
kertas itu masih ada
tidak pernah terlepas
erat dipelukkan
seakan ingin dekat padanya

suatu saat
bayangnya hilang
yang tertinggal hanya
kertas putih yang selalu dia dakap

aku mendekat
kucapai kertas itu
diam seribu bahasa
alam turut membisu
seakan mengerti

~akubayu 29/03/12~

Kepada Laut

bait-bait ini dengan rindu
kusampaikan kepada laut
kerana laut
memberi teduh kepada bapa
dan kami
menumpang teduh dari bapa
ketika kami masih kecil
lalu laut memberi kami makan
secukupnya
dengan izin
dari Yang Maha Sempurna

Zawawi Aziz

♥ Sudikah? Mampukah? ♥

sudikah,
menemani hati berwalang
sering bergundah keresahan
dicemeti akan kendala hidup?

sudikah,
mengharungi puaka masa,
bermenterakan kepiluan aksara
mencoret bidasan anarki
mega dugaan layaran kudratNya?

mampukah,
mengikhlaskan setiap pujukan,
menerima setiap keluhan pasrah
mendengar setiap ratapan amarah
mencitrakan persahabatan sejati?

mampukah,
kepir setiap makar,
mafhu setiap tindakan pasik
menghakis langgam sukma
bersiwasa setiap alasan
tanpa mewujudkan waham?

sudikah, teman?
mampukah, teman?

sedangkan harkat pasti membezakan,
status akan mengundang umpatan,
kemesraan menciptakan curiga
pandangan mereka sudah demikian

sudikah? mampukah?

Glosari :
kendala ~ rintangan, halangan
mega ~ awan
kepir ~ buang
makar ~ tipu daya, muslihat, berseloroh dgn ada muslihat
mafhu ~ sudah mengerti
langgam ~ di dada serupa karat di hati
bersiwasa ~ mengharapkan, mempercayai
waham ~ syak

Raisya Scorp

♥ Sendu Keinsafan ♥

titisan kasih embun
diisi dalam secangkir keabdian,
curahan dilema terbit keresahan
termanggu dalam kekaburan

mengucap dalam kesenduan
lahir daripada keinsafan
tika dilanda badai kesengsaraan
mengharap satu jalan penyelesaian

terdampar di tepian azab
degupan nurani masih berdetik
nafas mengeluh sambil berbisik
berapa hayat masih lagi dihisab?

Marsiling Dr

Kalam

‎kalam itu tidak berhati
tiada rasa
tiada jiwa

lidah itu tidak bertulang
tiada teguh
tiada tetap

umpama kapal tidak berlayar
hala saja sesuka rasa
andai selamat kamulah nakhoda

~akubayu
29/03/12~

♥ Sayang ♥

Teringat ucapan mu padaku
Tunggulah aku bersama cintaku dan kesetiaanku
Dan aku katakan padamu
Bahwa aku akan menunggumu

Suaramu di seberang sana
Mengubati rasa sakit kerana rindu
Rasa curiga yang berkecamuk di dada
Namun hanya sekejap saja

Aku memang menunggumu
Selalu menunggumu
Mempertahankan rindu ku
Mengagungkan cinta ku

Aku ingin kaupun begitu
Tetap merindukan aku
Mengingat setiap waktu yang telah lalu
Dan akan kembali kepadaku....

♥ JiwakuRita ♥ 4.20pm~29032012

Pedagang Usang

duhai pelakar berbagai ramuan
serapah apakah sedang tuan gubah
siluman apakah sedang tuan semburkan
hinggakan harumanmu wangi menebar alam
tapi keruh pelabuhan mula berciciran

andai tiada pernah kenal pengkalan
usah bahtera cuba dilayarkan
nanti terbawa karang menikam
tersendung pecah bersepai sendirian

lihatlah tenangnya muara
menadah berbagai alunan
gelombang pecah tidak tertahan
kerna muara sentiasa bertebing satu kepastian

tuan sang pedagang
jadilah padi yang merunduk
berbudi pada bendang
bukan suda lalang yang menikam

~ anginretak**muara tenang29Mac2012

Mahkota Hati

Dalam keremangan diujung malam
terlarung kisah mimpi
dan merambat tabir gulita
seruakmu hadir ketika itu
kala tubuh tak terbalut selimut
kecupan mesramu
hantarkan keindahan dalam gundahku
sebait senandung lirih
melantunkan nafas cinta
tiada sebak didada
karna cintamu telah kudekap jua.
Kaulah arjuna persinggahan terakhir
yang kan selalu bertahta
dengan hatiku sebagai mahkota
lalu kau kenakan mahkota itu
dan menitah disana
agar tiada cemburu memagut bibir kalbuku
semburat senyum bahagia merangkul ketika itu
lalu sadar jiwa kian terlena
harapku kau benar-benar ada
dengan satu cinta yang kan satukan jiwa kita
karna malam itu
kita telah menembus mimpi
dengan secawan anggur salwa.
Kaulah mahkota itu
berbaris dilengkungan tabir hidupku.

29/03/12 09:10 wib

Ciak Cinta

si ciak menyulam sarang
teduh berteduh menumpang kasih
intai mengintai bertaut sayang

si ciak menyemai cinta
hati meraih bahagia.

-gelap-
29/03/2012
2 ptg.

Ameen

Pertama kali ku ketemu denganmu
Pandangku kau bak potret lama
Lukisan wajah si anak nakal
Akibat rapuh tak utuh tak ampuh
Ibarat perahu layarnya patah
Belayar juga tujuan tak berarah

Setelah ku amati benar
Benarlah bagai dikata
Aamen,aamen, ya robbal a’lamin
Haba yang wujud bukan dari cahaya biasa
Cahaya yang wujud bersama haba di rasa
Tak kelihatan tk berarti tak ada
Boleh diamati boleh dirasa
Tetap dari sumbu pelita yang sama

Begitulah kau ya Ameen
Mewarnai kelopak mawar sari
Dengan merahmu menyalai pelusuk sepi
Hadirmu menjadi wali yang nyata
Tiadamu maka kelamlah alam fana

Tak usah melatah tak usah meratap
Hidup ini bukan engkau tuannya
Sampai masa akan kau rasakan jua
Jika tak jumpa apalah dikata

Amen amen benarlah dikata
Segarang manapun nyalaanmu
Sesadis mana pun hirisanmu
Sekutuk manapun rupamu

Juga seindah serupa pawana seri
Setanggi kasih laila dan majnun
Takkan ku silap takkkan ku tertipu
Oleh sihirmu menyilap mataku.

Malique Kandayas

20 Dis 2011/ampang

Makanya

J A N G A N :
Lupa
terlupakan
melupakan
pura-pura lupa :
.......................
si NGANU :
burung nurpati, mangaing-ngaing,
sondah, buah nanas beserta jemaah
juga sekte-sekte aliran maling lain-lainnya
........................................................
erat hubungan dengan BBM
segelintir orang semena-mena
bersekutu dengan istana
orang ramai teraniaya
tersangkut paut berat dengan demo
segera tuntas
mewujudkan cita-cita hidup berbangsa
...............................................
MARI DUKUNG PARA DEMONTRAN
yang sadar kewajiban dan hak
LENGSERKAN SANG BENGAL
terjungkal bersama DEMONSTRAN BAYARAN
......................
29-03-2012, Tky.Jp
irwan djamaluddin

Mentari maghrifah

Guruh dilangit
Gelap kelam di ufuk berdiri
Mentari kian suram
Petanda tangisnya sang alam

Begitulah pengalamanku
Dihijab tabirnya gelap
Lewat dosa-dosa semalam
Tak kenal tak rasa
Hanya sekadar angan-angan

Dentuman guruh menyapa
Menakutkan alam sejagat
Begitulah takutnya aku
Pabila kekal dalam kesuraman

Menanti ku mentari maghfirah
Melewati pentas kelam ini
Agar bias damai qalbu ini
Tak lagi dikecam musuh diri

Ku yakin dan ku pasti
Saat itu kan menyimbahi
Dikala gugur hujan duniawi
Sirnalah cahya pelangi menyinari
Huh u hu\

Malique Kandayas
26 jan 2012

Temani Daku

Temani daku
di waktu sepi
mengurung diri
dengan alun zikir
lafaz khudu
meresap aura
meriahkan durja atma
memencar nur jiwa.

Ya, Hadi
bukalah pintu hati
untukku meniti
cahaya Firdausi
menyebut namaMu
berulang kali
memecah halwa nafsu
yang membelenggu.

Ya, Rahman
pinjamkan daku
sayap sucimu
agar dapat kutiti
lengkung pelangi
terbang berawan
mengintai matahari
supaya rohku bebas berlari
dari rantai duniawi.

Dosa

Bila mengenang dosa
buat jiwa jadi serabut
walau hidup dilimpahi kesenangan
Kebaikan buat hati jadi tenang
walau hidup dibasahi ujian
kalau mampu ku mohon
biar nafas ini
jadi tasbih
zikirullah setiap kali
denyut nadi ini

Bila dosa
akan menjadi sungai mati
terhenti mengalir
dan aku
miliki pahala itu
bahagia menuju ke syurga
firdausi
menikmati keenakan disana
sampai bila-bila
bersama bidadari-bidadari
jelita meyuap anggur manis
kemulutku

Hasny Mamu
Penang,Mac 2012

Doa Kedua Hari Ini

sudah kubaringkan doa
pada hamparan telapak
di pagi yang masih muda

kini mulai kubaringkan
sebatang lagi
ucap di pepohonan
berdaun permohonan

tak banyak kumeminta
ini doa kedua hari ini
“ijinkanlah aku tuk bisa kembali
berdoa di hari esok
memujaMu nan elok
indah menganyam anugerah
mengelus pintaku dalam resah

Bandung, 260112

Pasak Paksa Dikipas Kapas

kupasakkan garuda muda berbulu tebal di dadaku yang sintal
bangga menancap menjadi tiang penopang tanggung penimbang jawab
menjadi raja bagi raga yang kujaga dari godaan penggoda amatiran
kokoh kuberdiri menghadang badai merontokkan sarang mudaku
dengan apa lagi kutahan kedukaan jika amarahku tak lagi tertahan

kupaksa menahan rintih dari perih tancapan kuku-kuku garudaku
darah mengalir bau anyir menyungai di kemarau yang kuundang sendiri
gugur musim mujur membekukan cita-cita meluluhlantahkan cinta
yang sempat kupunya semenjak kata menjadi senjata tiada tandingnya
dengan apa lagi kuwakili suara hati jika teriakkan kalian anggap hanya bisikkan

kukipas-kipas luka sayat dari mayat-mayat gendut berdasi kecut
kubuai mereka dengan nyanyian sumbang bibir sumbingku
ayunan penuh mesra kukaitkan pada kursi goyang titipan jelata
empuk mengoyak dengan santainya melambaikan kedukaan yang mendalam
dengan apa lagi kukeringkan basah darah di badan penuh cabik kering tersuntik

kapas-kapas putih membuih di tepi-tepi bibir berombak dusta dan nista
janji-janji mantra sejati mengelabui kejujuran yang kutanam bersama kalian
dengan apa lagi kubalut luka mendalam jika belum kering luka lama dalam diam

Bandung, 090312

Selagi Sayapmu Seteguh Mimpi

Bukankah telah kau luncuri lembutnya dada angin, sayapmu menari di antara dingin gerimis dan putih awan, sehingga kau mengenal bau jerebu dan cercaan badai yang sering menduga.Bukankah telah kau lihat indahnya... laut membiru di antara kaki pulau dan daratan yang masih tak bertaut, sehingga kau mengenal pekatnya kabus dan awan hitam yang menyesat pandang.Bukankah telah kau lihat mentari jingga melatari warna langit senja sehingga kau mengenal gelita malam yang menaburkan warna hitamnya. Perjalanan adalah jiwa musafir. Melautlah selagi sayapmu seteguh mimpi.

Alhaqimi,
28.12.11

Hapuskan Aku Dari Memorimu

Cukup!
Jangan pernah kau lanjutkan ucapan itu.
Aku sudah cukup mengenalmu.
Sekalipun langit runtuh, tak akan aku mencarimu
berharap semua yang terjadi antara kita tak pernah ada.
Andai bisa kuhapus waktu kemarin,
Tak mengenalmu kan menjadi kebahagiaan
Penyesalan memang selalu datang diakhir
Tapi itu lebih baik daripada tak pernah datang

Kesalahan yang aku lakukan bukan untuk kusesali.
Mengenalmu itu yang kusesali
Energy dan emosiku tertumpah sia-sia
Dan kini kuamplopi semua kesombonganmu
Kukirim dalam paket ekxpress.
Semoga secepatnya kau terima,
dan tolong hapus aku dari memorimu.

Jakarta 12 Maret 2012.

Sunyi...

kau yang diam
Menatap kilas balik dan masa lalu yang hilang
berdiri antara angin yang tak berhembus
di atas bukit yang tandus
sedang di atas langitmu makin merah
disaput kabut kemudian malam mulai
menurunkan tabir gelapnya
enggkaupun abadi dalam sunyi

Bayang-Bayang

kita akan menemuinya kembali. membawa secarik kabut
untuk sembunyi. deru angin yang kian terjal
menyelusuri lekuk tubuhmu. terdiam di ujung jemari
mencari arah hilangnya bayangbayang.

bayangbayang itu adalah diriku yang kau relakan pergi
merenungi sepi di tempat paling asing. pada celah bebatuan sungai
juga rimbunnya daun malam.

kita akan menemuinya kembali. melamakan sore
hinggap di puncak bukit. namun kau telah merelakanku pergi
di bawah bulan sabit kau sibuk menciptakan bayangbayang
mungkin merasa lebih sunyi.

Sumedang,
Maret 2012

Rindu Padamu

aku masih merindu
pada bait2 puisi cinta
yang pernah kau coret
dan ku gubah
mengikut rentak hatiku
yang riang menari
dibelai mesra kasihmu
bersama gubahan rindu puisi syahdu
karya ciptaan mu
menjadi manisan harianku
pada lena yang singkat
diulit mimpi bersamamu
berdua meniti pelangi
menuju mahligai idaman
tapi sayang......
kerapuhan pelangi
menjadikan kita terawang awang
dan terpisah dari genggaman jemari
jauh dan semakin jauh
tanpa usaha untuk kita kembali bersama lagi
rindupun menjadi teman
setia masih disini
menanti mungkin kaukan tiba
mungkin yang tak pasti
dan pasti hanya aku berteman sepi
kini dan selamanya...

♥ JiwakuRita ♥

Balada Aku Dan Jati

aku berjalan dengan
keringat legam kulit logam
sang jati sabar menanti
di depan

-apakah yang kau kenakan
di jalan sulit dan berbatu
runcing?

-tuan jati yang sabar menanti
saya memakai sepatu seorang tua
yang selalu berdoa bagi kota dan keturunannya

-apakah yang kau cari
di jalan mendaki
sedang orang-orang berhati rompang
lebih memilih menggelindingkan diri
ke belakang?

-tuan jati yang sabar menanti
saya mencari gemerinicing
jatidiri sunyi

-barangkali kau tak akan
mendapatinya di sini

-tuan jadi yang sabar menanti
benar, tapi perjuangan di herat
tak akan sia-sia di akhirat
seperti tuan jati yang sabar dan tabah
menggugurkan daunnya di musim panas
untuk nanti berdaun lagi di musim basah

aku kembali berjalan
dengan keringat
legam kulit logam
sabar tersenyum
sang jati di jauhan

2012

Aku (Mamu Hasny)

Bila aku menghadap cermin
seakan cermin mengajuk-ajuk aku

bila aku bermain dengan bayang-bayang
seolah-olah bayang itu tidak mahu lekang dari tubuhku
mengekoriku dengan bayangan legam

bila aku menghadap dan sujud pada mu Tuhan
aku rasa terlalu kerdil sekali
mampukah aku berdiri lama dipadang masyar nanti untuk dihisab
mampukah aku melepasi jambatan ke syurgamu
aku takut dengan kebengisan Malek
dipintu nerakamu

cermin mengajuk aku
bayang-bayang terlalu mesra denganku
Tuhan amat mengasihi dan meyayangi aku

cuma aku yang makin alpa
dengan janji yang pasti
dan hidup ini insyallah
dan usiaku
makin menghampiri
pada janji
Tuhan

8.24pm/28 Mac 2012
Balik Pulau

Gadis dan bunga di lorong Taib

seusia muda ini dia menanti di lorong gelap
dengan sejambang bunga ditangan
membiarkan kulit halusnya
dijilat angin sejuk tika
embun jantan baru menitik
kerana apa?
tentunya kerana desakan
dan mahukan sebuah samsung galaxy
untuk berfesbuk esok pagi

gadis seusia ini dengan jambangan bunga
ditangan...
malam esok malam minggu
masih berdiri dilorong hanyir itu
dengan aksi membakar jantung
si jantan yang baru belajar berkokok
hanya kerana nak memiliki
alat solek buatan tangan si Yahudi
untuk melukis kembali wajahnya
yang telah legam

bila aku kembali dan melewati
lorong itu semalam
gadis itu sudah tiada
hanya kelopak-kelopak bunga mawar putih
yang bertaburan
dibasahi gerimis yang tiba-tiba
merenjis malam
khbarnya dia sudah tidak boleh pulang
kerana syabu memutih mukanya
yang legam

Mamu hasny 2011...Key Ell

Sebungkus Nasi

sebutir telur
mengukir tegur

sesiuk nasi dari bakul
merauk kasih dalam rangkul

Bandung, 280312

Puan Di Lautan

Aku duduk di atas batu tertiup angin
Dan memandang ke seberang pantai.
Lautan penuh badai menghempaskan ombak
Di tengah gemuruh penuh gejolak.

sesosok puan perlahan-lahan datang dalam pandangan -
Seorang wanita berpakaian putih -
Dengan mengalir rambut pirang -
Sebuah pemandangan yang menawan!

Namun puan di lautan tidak bisa mencuri hatiku
Saat ia telah menangkapku.
Untuk sesaat
Membuat aku merasa cukup hilang ditelan waktu.

Aku mencari pantai mataku terpaku,
Untuk sekilas bentuk cantiknya,
Tapi paun di lautan meninggalkanku
Ketika badai berhenti.

2012

♥ Tarian Kasih, Irama rindu ♥

bezanya rasa malam ini,
seakan ada satu kehadiran
membelai diri dengan manja
mencuit atma berahsia

bayu singgah ketawa kecil
mempersenda sambil mengusik
membawa pesanan dari jauh
hati tersipu seribu erti

wulan bersembunyi,
tetap menemani sepi;
sukma resah dipenjara aksara
ingin terbang bebas ke angkasa

seruling kekasih berirama syahdu
membangkitkan semangat untuk menari,
tarian kasih, irama rindu
ah ... tiadakah kekanda tahu
isi hati adinda?

Raisya Scorp

Marsiling Dr

♥ Haruskah, Perlukah, Adakah? ♥

haruskah dinyatakan
setiap rahsia terkubur,
menceritakan lagenda rindu
tidak akan pernah bernoktah ?

perlukah meninta warna
pelangi kasih di langit biru,
imbasan kasih yang hadir
tanpa sebab atau tujuan pasti?

adakah mesti berirama
lagu rindu randa berjiwa cengeng
menghiasi kalbu bisu
tidak sanggup, lancang bersuara?

ingin mendakwat setiap resah
disungging warna kekelaman,
biar suram mencitrakan ironis merindu
demi masa, aku yang rugi

Marsiling Dr

Sosok Dalam Cermin

umpama seorang kawin
lalu beranak kembar
sosok dalam cermin
apatah aku?

aku begitu, ia begitu
aku begini, ia begini
aku ke sana, ia ke sana
aku ke sini, ia ke sini
apatah itu aku?

di hadap cermin
aku bangkai dingin
nyali tak ingin
mengakhiri mati
dengan bunuh diri

2012

Senja

Senja meniti ranting-ranting awan
memilih arah antara kesal dan pasrah
antara ghairah berselimut angin berwarna merah
mengumpul debu-debu cinta berterbangan
kau terasak di dinding malam yang gelap
kau terasak di dinding hati yang bersepah dengan karat
dan manik-manik cair mengalir membasahi lantai hayat.

Senja meniti perca-perca awan
kelak menitiskan hujan,membasahi malam
yang larut bersama runtuhnya jingga merah
dan kau terkedu bersama nipisnya batas iman
runtuh dan pecah di pusaran nafsu duniawi
lalu kau hanya mampu menangisi jejak-jejak hitam yang tertinggal
lalu kau hanya mampu mengumpul kesal tanpa ada batas kesudahan.

Senja meniti retak bingkai awan
kelak tergaul segala mimpi menjadi kabus berdebu
akan berkilau di sinari cahaya bulan dan bintang
atau gugur membasahi kontang sekeping hati
dan kau terhenti bermimpi di pusara diri,menyelidiki hati
kerana hidayat sentiasa menanti engkau kembali menyelami hati.

Yajuk
Bukit jering
25 mac 2012

Surat Cinta Untuk Kampung

dari sekolah rendah
hingga sekolah tinggi
tinggi sekali
bisa belum jadi meja
dan kursi
setiap berpindah kelas
ke atas atau ke bawah
aku belum juga bisa setia
mencintaimu, kam
dengan surat ini
aku ingin menulisi kembali
beda cinta dan sayang
tapi selalu berujung lubang
got jatuh ke dalamnya
seperti waktu lahir
aku ingin berakhir padamu, kam
kam, maukah kau bilang ke tetua
kampung, agar kau jadi makamku, kam?

2012

Hujan Di Transaxonia

kau bertanya pada awan kelam
"seberapa banyak cintanya pada debu?"

tak sanggup aku menghitung helai
rambut al farabi yang selalu
memakai tutup kepala dari surban dengan rapi

sedang bagaimana mataku bisa bertahan
bila di balik yang hendak kusibak adalah
matahari siang hari?

hujan di transaxonia
membasuh batin
yang merana
jadi anak-anak
yang bermain hujan-hujanan

2012

Di Sebatang Pokok Ketika Hujan

ketika hujan merembes
aku yang ragu
tertampan rindu

mendongak ke langit
bintik-bintik hitam
di dalam doa-doaku tidak sempurna

sebilangkali
cairan dendam
mencari kesimpulan
dari dalam diri

semakin keliru
detik peristiwa berombak
berbalam di antara
dua kesempatan

dibenarkan memilih hanya satu
hanya satu
'lorong yang ditanda'

Ular Menjalari Kabut

di zaman laut
negeri-negeri kabut
tak peduli pasang
tak peduli surut
mata tak bole tertutup

seperti kentut
ular menjalari kabut
bisanya di mana-mana
seperti maut yang udara

2012

Sonet : Mencari

mencari diwan
mencari bulan
mencari kenangan
mencari dalaman
mencari luaran
mencari kebuntuan
mencari kemajuan
mencari depan
mencari pandan
mencari dandan
mencari ban
mencari kendaraan
mencari zaman
mencari tu(h)an

Usup Supriyadi

2012

Daun Di Musim Gugur

di jalanku, tak ada yang lebih memesona
selain daripada pohonan di samping-samping
jalanan di musim gugur.

maut jadi angin yang lembut
seperti ciuman hadiah kejutan
pelan-pelan jatuh ke sumur.

dalam air
daun mengurai bentuk
Tuhan duduk di singgasana
merindu aku jadi air jua.

2012

Embun Beku


kala malam
menjelang tenggelam
Tuhan embun
di helai daun
yang harus pergi
sebelum fajar pagi

lalu embus angin
menembus sari bunga virgin

aku dibawanya ke sebuah rumah
bernama: hati yang telah lama
jadi lemari pendingin; bagi dusta, nista
dan cinta

(dalam kebekuan
embun beku
aku jadi batu
berkeringatkan ngilu)
2012

Sebuah Perjanjian

lewat sore ini kita berbicara
melalui membait puisi

tentang janji yang pasti antara
hamba dan tuhannya
bila tiba saat dan waktunya
tiada siapa boleh membatalkan
perjanjian ini

setelah janji ditamat
entah banyak entah sedikit
bekal yang sempat dibawa
untuk perjalanan yang amat panjang
entah berapa ratus ribu tahun lagi
baru dikejutkan

lewat sore ini kita berbicara
dan membait sebuah puisi

tentang keharuman bunga kemboja
dan kesejukan basahan air talkin
dibatas berpasir yang ditabur
dengan pandan-pandan muda
yang mewangi seketika
dan selepas ini
akan kian lama ditinggal sepi
setelah setiap langkah melangkah
pergi meneruskan kehidupan
hamba kini sendirian
menghadapi ujian lisan
yang terjawab bila
hati dan iman
tidak mati

sore ini ku baitkan
sebuah puisi tentang janji

dan batu nisan sejuk itu hanya
sebagai satu tanda pada janji
yang telah jasad dan tanah
kembali bersatu

28.03.2012
Hasny Mamu
Balik Pulau,
Penang

Ampuni Aku

pada helaian putih ini
aku lakarkan segalanya
penuh tertib dan tersusun
satu pun tidak tertinggal

seindah maya
semerdu gemersik berbisik
hanyut dalam manisnya kenikmatan
aku leka

terhantuk pedih
baru tersedar
lakaran itu mulai hitam

ampuni aku
bukan lukisan indah yang aku persembahkan
tapi titik-titik kecil yang berwarna hitam

~kitakawan 28.mac.2012~

Revolusi Penghantar Mati

kembali rakyat melawan dengan sepotong bambu
lawannya tentara bersenjata ribuan rambu
dorr,... dorr,.. dorr,..
setan-setan tertawa di negeri seberang
asyik menonton monyet-monyet animisme
berteriak parau tentang demokrasi

tak terlihat pancasila bersembunyi dimana
atau sang garuda pergi di dada entah sejak kapan
dimana-mana hanya amuk berteriak pada amarah
di dada rakyat dan mahasiswa hanya keparat berbuli-buli
dan aparat menghitung sisa lebih uang darah rakyat dalam kantong
sore di televisi selalu kembali anarki jadi serangan para petinggi

dan waktu berlalu tanpa menunggu
bumi negeri menganga sisakan kelabu
panji-panji kembali berjaya siapkan upacara
kubur-kubur merah berlambang pahlawan bangsa
tanpa terasa 66 tahun berselang sia-sia
dalam merah sejarah indonesia

kali ini parlemen revolusi, bukan lanjutan reformasi,
kali ini kami memberi bukti, dan tak akan berjanji
tidurlah rakyatku, biarkan kami menghadirkan mati.

Petamburan 3, 28 Maret 2012

Bekal

Lewat pikir yang hadirkan kajian manis
Kumaknai pelajaran alam yang sangat bermakna
bahwa ada kemahabesaran Tuhan
yang berikan ketenangan dan kemantapan iman
buat bekalku menghilang suatu saat nanti
dengan tinggalkan kesan dan kenangan tak terlupakan

Saifun Arif Kojeh

R. Komputer (Negeri Betuah), 27 Maret 2012

Kata Tak Berputik


selarik kata tak jangkau hati
disebab mata tak lagi melihat

secuap amarah tak melemahkan ego
sebab jiwa tak lagi bernyawa

yang tinggal hanya sesal
tapi tak sesal serupa guguran bunga

hanya mata tapi tak berujar maaf
menghitung jantung kapan detak terakhir

ini hanya kata tak bermakna
bagimu yang tak punya hati

by : (A - R)
cempedak mahakam, 20120328

Sekuntum Bunga, Kekal Mewangi

mekar indah tika salam bersua
terus menawan pada setiap kali
mengharumkan hela
terhembus bersama mimpi
jadi sumber inspirasi
letaknya persepsi
membahagiakan ilustrasi
walau ribuan kuntum mewangi
hanya debungamu, tembusi hati
biarpun tanpa kelopak dan tangkai
kau tetap berseri, menghias kenangan

280312 1421

© Gerbang Kayangan 2012, All Rights Reserved

Konsep Negeri Barbar

harihari berhias huruhara
barabara memburuburu
abriabri membatibuta
polripolri mengejar berlari

seorang lelaki dengan kamera di tangan
bocor kepalanya, hancur bawaannya
rekaman kekerasan, diambil tersangka
priapria tegap berseragam...

Bandung, 280312

Apa Ini?

baku hantam
lemparlemparan
adu jotos
antar jongos
bebatuan
tak lagi di kali
naik ke jalanan
ke jidat pejabat
ke ulu hati rakyat

tamengtameng
tongkattongkat
senjata laras panjang
pelurupeluru api

merah
darah
patah
tulang
hilang
ruang
untuk
berjuang

siapa yang menunggangi?
apa ini?
siapa kita?
siapa kau?
siapa mereka?

Bandung, 280312

Lelah Berkampung Tekadpun Rapuh

lelah bersama hari-hari yang tak berhujung
ke pangkal saja harus di mana
setelah puas meniti ranjau kehidupan
tak secuilpun resah jatuh bersama keringat
meski raga dibungkus kekuatan hati
merobah gaya sekadar mencapai angan
tak semudah mendongak menjangkau awan
indah berarak mengundang nostalgia
debarnya berbisik menganyam waktu
mengumpul butir-butir sayang
di jambangan kasih mengharum rindu
dan rindulah penyubur hati
penggerak langkah menongkah arus
akan tiadalah bulan madu mengikat kasih
kalau benar disimbah takdir
di sini akarnya berakhir
setelah reput mencengkam bumi
lalu lelahpun berkampung
menggorat warnakan merapuh tekad
hanyut bersama cita yang tak direncanakan

Embi Estar

Sepi

Dunia kembali sepi
bila tiada lagi
terlukis gambaran rindu
bait-bait syahdu
dari jeritan kalbu.

Jiwa kembali kosong
tasik hati berkocak
digoncang badai kehidupan
terpamer gelora di wajah
kusam dan muram.

Warna alam kian kelam
cahaya rambulan dilindung awan
hari muka berdepan kegelapan
dedaun harapan jatuh berguguran
diri dibuai mimpi tak kesudahan.

Karya : Rosnani Ahmad

Membait puisi

Ingin aku membait puisi
untuk mu
mengikut tilikan rasa hati
tapi aku gagal meyusun huruf
menjadi bahasa bermadah
yang indah

Ingin aku membait puisi
entah kenapa tiba-tiba
ilham aku kontang
apatah lagi untuk membaitkan
puisi-puisi rindu berkisar
tentang kasih dan sayang

Ingin aku membait puisi
untukmu
aku gagal untuk membaitnya
kerana pena minda
ku terus membeku
di hulu sungai kontang
ini

Rabu...28032012
MHBP

Bagaikan Ular

Ular membelit di dalam semak
begitulah bidalan orang yang tamak
helah menipu sentiasa gamak
bagaikan minyak menepu lemak.

Bagaikan ular menyusup sasap
kerja mematuk di kala lelap
andai terleka dalam mengharap
alamat diri jatuh tertiarap..

Dalam bicara helah belaka
pandailah pula bermuka-muka
kalau kita mudah terpedaya
mudah tertipu di dalam leka.

Pengkhianat negara petah berkata
mengadu -domba bermaharaja -lela
laba di kutip menimbun harta
asalkan hajat dapat dikota.

Jangan amalkan sifat begini
kalau terbongkar orang pun benci
nama disebut sentiasa dikeji
insan begini sentiasa merugi.

Che Fauziah Idris
Kuala Kurau
Perak
28 Mac 2012

Al- Fatihah, Khairi Md Nor (1961-2012)

kemboja di sebatas pasir
daun-daun meluruh diterpa sepusar angin

jalan sehala
berpergian tidak kembali lagi

kita berpisah bukan kerana duri
kita hanya terpisah kerana 'janji'

Zawawi Aziz

Mari Mari Mari Kita Lihat Siapa yang Kena

Siapa diriku
cubalah teka
berbantal lengan putih gebu
berbulu salju berona elok belaka

Siapa sangka
diriku seiras kekabu
senja menyapa begitu asyik berseloka
embun bergugur aku menyusup kelambu

Siapa menduga
miripku primadona terkemuka
bintang berkerdipan di dada langit bak syurga
namun hadirku tentu tiada siapa menyangka

Siapalah diriku adanya
bersuara sumbang mencanang gong yang sumbing
kusuruh meneka dalam susunan bait yang tiada kaitannya
hanya sekadar ingin mengajak semua datang kepadaku berdamping

Siapa siapa yang terkena mainanku
janganlah menyumpah seranah diriku Si Citey Spektra
bukan niatku menyembulkan amarah dirimu semua
sekadar gurauan usik mengusik bergurau senda berkasih sedara

Kepada semua siapa siapa yang bertamu bersamaku
ketahuilah semua CT rindu dan kasihkan kamu tidak kira kamu siapa
yang cantik yang kacak yang gemuk yang pendek tiada beza di hatiku
kalianlah penghidup penggiat khazanah penulisan tradisional kuhormati tidaklah lupa.

Citey Spectra

Kekasih Pagi

roda roda pagi yang dinamis
menggendong cinta di punggung romansa
saat mentari menyuapi alam
dan gemulai dedaunan melukis bayang
rindu bertemu di deru lalulalang kota
bersama harum tubuh selepas mandi
pegang erat pinggang kekasih hati
menapaki jalan menuju senja
dengan dada berulas kesamaan rasa
damai
tiada usik harus ditelisik
biar dunia dengan cerita masingmasing
hari ini masih panjang
cukupi kalbu dengan degupdegup kasih
yang lain tak perlu

Wahyu Toveng

28032012, Selatan Jakarta

Hanya Untukmu

mendung ini yang mengajak aku ke mari
memaknai erti rindu yang ada di hati

rindu juga telah mengajak aku ke mari
mengait tuk seulas kasih yang kucari
mengisi pada relung hati yang selalu berlari

aduhai si pujaan hatiku
andai kuntumanmu tetap melakar hariku
huraikan pada setiap jemuku
kembalikan baju biruku'
tuk kupakai bersama rundumu

aduhai si gemalai kasihku
hamparkan cintamu seindah baldu
akan kusulam bersama rinduku
menempah pada pelamin anganku

~ anginretak**4.26am28Mac2012

Tak Ada Puisi

Tak ada puisi hari ini
Musabab jemariku keluh
Mengenang bara yang tersekam dilubuk
Musnahkan pencaharian rakyatku

Tak ada sajak di senja nanti
Kobaran hanya berupa alang-alang retak
Merah menyala tapi bukan senja
Hanya luapan sesak mahasiswa

Awan-awan kelabu berhias di langit
bukan karena mendung
hanya sisa-sisa bakaran kemarahan
agar penguasa paham

langit mendung tak berawan
bumi hangus meradang gelora
jemari lumpuh berjibaku
tertinggal hanya suara lemah


By : A ~ R
Cempedak Mahakam, 20120327 (SM)

Angin...

Derumu membungkus jiwaku
dari rasa rindu dan kasih
kelembutan sapanmu
membuat jiwaku resah
rakusmu membuat jiwaku gundah

Angin...
sampaikan bisikanku
dijendela ini
untuk teman di selatan
yang aku mengerti
apa itu sayang

MHBP 27032012

‎Bintang...

Bintang
manis bicaramu
baik tutur katamu
luhur budimu
sejati kasihmu
panjang rindumu

Bintang..
indah namamu
seindah senyumanmu
mekar kasihmu
semekar sekuntum mawar
jernih airmatamu
seperti sejujur hatimu

Bintang....
ingin ku sampaikan salam kepadamu disini
agar rindumu terus dipandu
kasihmu terus abadi
dan kau akan memiliki cinta yang abadi
Bintang Kartika..

MHBP 27032012

♥ Kau Biasakan ♥

kau biasakan aku
pada belaian manja
kau biasakan aku
pada sentuhan rindumu

saat kau pergi
tinggalkan aku sendirian
kebiasaan itu membunuhku
sayangnya tidak mematikanku!

kau biasakan aku
pada pujian sayang
kau biasakan aku
pada keindahan cintamu

saat kau padamkan aku
dari diari hidupmu
kebiasaan itu membunuhku
sayangnya tidak mematikanku!

Marsiling Dr

♥ Ilhamku Yang Tidak Seberapa ♥

Bayu:

nyanyian alam
bisikan buluh perindu
membawa pesanan kekasih
pemujuk rayu



RINDU:

keluhan tiada berakhir
asmara berjasad tiada
hadirnya ibarat musim bunga
perginya ibarat rantapan kematian


SENYUMAN:

ikhlas, murni
bersih sejati
cerminan hati,
lamaran kemesraan
atau topeng
penutup hasad berdengki

Marsiling Dr

Aku Mencari Cinta Puteri Gunung Ledang

aku mencari cinta Puteri Gunung Ledang
setelah jambatan emas dan perak aku bina di situ
aku mencari cinta Puteri Gunung Ledang
setelah semangkuk darah merah aku serahkan
aku mencari cinta Puteri Gunung Ledang
bukan untuk memuaskan kehendak Raja yang kemabukkan nafsu
tapi aku ingin membuktikan
cinta Puteri Gunung Ledang
adalah sebuah kisah cinta sejati
dalam mimpi sebuah cerita mitos
untuk ku realsasikan di tamaduan moden ini

MHBP 27032012

♥ Dimana Kau Sayang ♥

Bunga-bunga segar berkembangan
Udara pun nyaman
Jiwaku menjadi tenang
puisi cinta dicoret
Memenuhi ruang
Beburung riang
Berpasang-pasangan
Berdendang keriangan
Sehari bagaikan seminggu
Seminggu bertahun kurasakan
Pabila berjauhan darimu
Kudidera kerinduan....

~JiwakuRita~2.50pm@270312

♥ Ilham Lagenda Puteri Gunung Ledang ♥

wujudkan taming sari
dalam lubuk atma berahsia,
mendinding hati
daripada tikaman kejahilan
didaulat taat setia membuta
terhisab angkara kemusyikilan
mengorbankan jiwa yang tulus

terbitnya cinta sejati
bisikan kasih yang berahi
dihelah oleh kiasan keadaan
menciptakan hembusan kekesalan
mengakibatkan kemunafikan rasa
terkubur dalam lagenda berhikayat
mempersoalkan kebenarannya?

mengTuahkan cinta manusiawi
berbebalkan kesetiaan berduri
dilema berpasikan antara kasih
perintah panji keramat dituruti
sanggup bergadai apa saja
asal tiada dilabel derhaka jadinya!

taming sari hilang pertuanan
ghaib berpunggukan Gusti Ratu
amanah cinta berkorbankan kesetiaan
inikah dikatakan cinta sejati?

140411
Marsiling Dr

Kerana Tiga Ini

Kuasa,
alangkah seronoknya punya kuasa!
bisa berbuat apa saja
kebaikan mahupun kerosakan di maya pada,
kuasa yang dipacu nafsu
bermaharaja lela di mana-mana saja
hingga kau lupa bandingan dosa dan pahala,
alangkah sia-sia hidup di atas dunia
lebih-lebih lagi setelah dijemput ajalnya!

Harta,
alangkah nikmat jika melimpah-ruah!
maruah orang boleh diniaga
maruah sendiri apatah lagi,
harta yang halal dikongsi-kongsi
moga berkat dan makin menjadi,
harta haram tunggu saja pembalasan
di dunia selamat
azab menanti di hari akhirat!

Perempuan,
memang pemberian maharupa!
lirikan dan senyuman buat kautertawan
siang malam menjadi igauan,
perempuan penggoda buat kaujatuh ke jurang dalam
rela tergadai maruah dan iman
iblis dan syaitan bertepuk tangan!

Kerana tiga ini
kita mencabul agama yang suci,
kerana tiga ini
kita menjadi hina dan keji!

-malhis/27.3.12.

Rinjani

pagi mu berselubung kabut
julang tinggi
penuh wibawa
panorama cadas mu membisu.
Tajam runcing tak berperdu

edelwismu menyuruk
di sela bebatuan
tak sanggup sepasang tangan
memetik abadimu
dingin kian merangkul
tubuh petualang
gemeretuk gigi tak di gubris
demi se tangkai kuntum
edelwis.
Hai ...
Pendaki,
jangan kotori Rinjani ku
jangan kau ambil keabadian
milik ku selain kenangan
yang kau simpan di kameramu
jangan kau tinggalkan
kotoran di ketinggian ku
selain jejak mu
bila esok kau kembali
tak tersesat diri dengan keangkuhanku.
Aku lah Rinjani
Indah dengan panorama
jangan kau kesini
kalau terbetik niat keji
aku lah Rinjani
tumpuan penahkluk alam.
Berdiri anggun dengan seruan alamku.

27/03/12 12:23 wib
by: ~Cintha~

Oh, Jakarta; Kau Kecup Bibirku Mesra

‎===============

[ ada ribuan kematian di pertaruhkan ]

meskipun resah; aku tetap pada tujuan
kau tancapkan kepalaku dengan kemacetanmu
dan di bawah tugu pancoran kau sedot perhatianku
dengan demo demo anti naiknya bbm
aku terkurung di ibu kota
jakarta; antara suka dan derita
dan aku pilih pulang
terbang dengan sayap sayap lelah
gundah pada tingkah polahmu
gerah; ingin muntah
mabuk perjalanan
mabuk cinta
mabuk segalanya
kuroggoh kantong dalam dalam
demi yang tersisa
padamu kekasih; padamu jua
kecupanmu
indah matamu
belaianmu
pelukanmu
genggan jemarimu
semua tentangmu
akan kusimpan sampai kapanpun; hingga waktunya
aku ingin ulangi lagi; mengecupmu
sebelum pulang; sebelum hilang
wajahku dari pandanmu

kita berpisah dalam jeda waktu
seperti titik pada kalimat
dan buatlah kalimat baru
alenia baru dengan harapan
persis kalimat yang kau ucapkan
di kursi tamu : untuk apa kecupan itu
biarlah hati kita yang menjawabnya

Villa Bintaro, 26 Maret 2012

Aku Datang... Ke Kota Ini Lagi

aku kembali ke kota ini
meyusuri kembali
lorong lorong kasih
yang telah lama ku tinggalkan

aku kembali ke kota ini
mengutip segala kasih dan rinduku
yang pernah aku dakap
ketka remang-remang senja
aku pintal kenangan itu

aku akan menjengah kembali kota ini
adakah rindu ku dan rindumu
akan bertaut.....

aku kembali ke kota ini
kerana menunaikan janjiku
padamu
yang aku pasti datang
menemui kasihmu
dilorng lorong sepi ini
kembali...

mhbp....nov 2011

Kutukan Bangsa

tersisa lorong di buku-buku
'' Mana pesanan kerisku ?''

darah bercucuran di lebih tujuh keturunan
tercecer hingga kini di beranda istana kesalahan.

Pamulang, 26 Maret 2012

Bulan..

Bulan bertuah kamu
selalu di pagar bintang-bintang
Bulan hebat kamu
kerana membuat si pungguk
menjadi perindu setia pada mu
Bulan terima kasih atas cahayamu
yang membuatkan hatiku damai
terima kasih Tuhan
menciptanya untuk kami
dan tahu rasa bersyukur

MHBP 27032012

Kegaduhan Ini...

kegaduhan ini...
kesedihan di dada
kepedihan melanda
darah tertanam di beranda
mayatmayat mengisi keranda

kegaduhan ini...
tangisan semut kecil
hasil pikir otak kerdil
sikut menyikut jari menyentil
beradu senjata, batu juga martil

kegaduhan ini...
bencana negeri
lencana tertinggi
menginjak janjijanji
musibah mewabah
dari balik bilik istana

kegaduhan ini...
gemuruh kalbu
jeritan nurani
tusukan lidah berduri

kegaduhan ini...
harus sampai kapan
mesti bagaimana
aku tak bisa apaapa
aku tak tahu apaapa
aku bukan siapasiapa
aku gaduh sendiri....

Bandung, 270312

Kelingking Berkait

Kalau hidup berlandas iman
iklas dan jujur terhadap teman
perkara buruk bagaikan saman
bermulut jahat jadi ancaman.

Bermulut manis indah bahasa
kelingking mengait didalam alpa
dalam manis mesra bersapa
rupanya hanya bermuka-muka.

hIdup di dunia tidak sendiri
jangan amalkan sifat dikeji
bila orang mula membenci
nama disebut sentiasa dicaci.

Begitu indah menjalin persahabatan
rakan dan taulan dalam pakatan
bersatu teguh sukar dipatahkan
kalau bermusuh berkerat rotan.

Che Fauziah Idris
Kuala Kurau
Perak
27 Mac 2012

Rasanya Baru Kemarin BBM Naik

rasanya baru kemarin
mengapa sukanya seperti kucing kawin
rasanya baru kemarin
pemerintah katanya tak ingin
menaikkan bbm lagi
tapi lagi-lagi naik lagi
rasanya baru kemarin
bilang bahwa bbm tak terbarukan
lalu mengapa hanya diam tanpa solusi yang menawan?
lagi-lagi hanya bisa ambil jalan
naikkan naikkan naikkan

apatah kalian tengah berdusta
karena ditekan dari luar?
kenapa takut pada ular!
jika leluhur kita adalah
burung garuda!

2012

♥ Kali Terakhir ♥

bilakah kali terakhir
kita satu rasa, satu hati?

di ufuk senja,
tatapan hanya di hadapan
lidah kelu, rasa kacau

akukah kau pinggirkan
setiap rasa dulu kau agungkan?
atau mungkinkah aku terlalu lelah
menagih cintamu nan satu?

bilakah kali terakhir
kau melutut sambil berkata,
'senja ini tidak akan menyentuhmu
hanya keceriaan suria menemanimu'?

saat tirai malam berlabuh
kau ghaibkan bayangmu
dalam bahasa bisu
mengucapkan
'Inilah pertemuan yang terakhir'!

kau melangkah pergi
tanpa menoleh meninggalkan aku
membiarkan senja menyentuh
menggelapi setiap penjuru jiwaku.

(Edited)
260312
Marsiling Dr

♥ Malam ♥

dingin malam menyelimut diri,
sejuknya membeku kehangatan,
malam gelita pula tersipu
rembulan indah, manakah dikau?

sembah salam kuukirkan
sehelai sutera dijadikan kertas,
agar setiap huruf didakwat berjiwa
biar terasa setiap ilham diluahkan

jiwa tenat dicemeti amanah
mencari penawar menghalau lelah,
di tilam berempukkan mimpi indah
kedamaian bertemu ketenangan salam

260312
Marsiling Dr

Perih

sebingkai kemesraan pecah tercerai berai
kupunguti seserpihan tanpa kau di sisi
luka berdarah menggores ujung jejari
perih menusuki jejantung hati

Seseorang Mengajarkanku....

Seseorang mengajarkan aku tentang bagaimana mencitai seseorang, seseorang mengajarkan kepadaku tentang bagaimana menerima, seseorang mengajarkan aku tentang alasan, seseorang mengajarkan aku tentang bagaimana memulai hidup dan belajar, seseorang mengajarkan aku tentang bagaimana banyak hal
Namun aku tak tahu bagaimana mengajarkan tentang seseorang.

Sesuatu mengajarkan kepadaku tentang bagaimana sesuatu berarti, sesuatu menahanku bagaimana untuk tindak pergi, sesuatu mendiskripsikan bagaimana aku harus berdiri walau mungkin sedetik kemudian aku akan mati, namun sesuatu mengajarkan kepadaku temntang sebuah alasan, dan alasan itu adalah seseorang.
Aku mungkin tak akan mengungit tentang bagaimana perasaan berproses, aku mungkin tak akan menggali lebih dalam bagaimana aku menjadi seperti sekarang, namun yang perlu orang tahu bahwa kita mampu belajar belum tentu kita bisa memberikan pelajaran.,
Aku tak mau mengungkit, sebab perasaan memiliki ketetapannya sendiri, aku tak mau semakin penuh dengan busa penyesalan karena perasaan mempunyai takdirnya sendiri.

Adetya Preteers

Taik-Taik Pertiwi Negeri

selalu tersisa taik-taik untuk kami
sisa pesta pesta alam negeri pertiwi
hingga kaum miskin kini lekat di pakaian
berlabel resmi dari negara, dari kalian

maafkan negera ini pilihan sulit kami
silahkan nikmati kesengsaran nan abadi
lalu kami bergerak dalam lapar dan amarah
menggotong amanah berupaya ibadah

lihat,.. ada tentara berjaga dan polisi bersenjata
berseragam menodongkan mati di kepala
di dadanya terpampang Garuda dan Pancasila
senyumnya tipis hambar tak berwarna

kami hendak melihat dapur istana
dan merasakan segar buah buahan disana
hingga dapat membanding dengan ucapanmu
tentang maafmu atas ini semua, teriak kami

lihat,... peluru berhamburan di kepala
darah sisa bercucur doa terserak tanpa jeda
dor,.. dor,..dor,..
kembali peluru berulang bersarang di kepala hingga di dada

Medekaaaa !!
rakyat maju menghadang mati, selalu begitu sejak dahulu
Merdekaaa !!
rakyat kembali berteriak demi negeri, demi pertiwi

selalu tersisa taik-taik pertiwi negeri
setelah nanti revolusi berakhir dalam diam
dan waktu bersembunyi dalam dusta
hingga kembali entah kapan lagi.

Önald Änold

Pamulang, 26 Maret 2012

♥ Saat-Saat Seperti Ini ♥


saat-saat seperti ini,
terkenang ayahanda yang tiada,
tanpa disedari, kuntuman bebunga rindu
duri-duri hiba mekar subur.

kesayuan menebal
diri semakin sebak
titisan permata mengalir tanpa dipinta
sederas air sungai yang mengalir;
hati diguris kerinduan itu.

dimainkan semula saat-saat manis
masa dahulu dikira tidak penting
kini sebuah tugu memori,
cuba merasai lagi peristiwa semalam
sekarang hanyalah imbasan lalu

keluhan tiada gunanya,
bisikan rindu terukir dibibir
hanya dapat dilayangkan
iringan doa dan permintaan
ketika berbicara dengan Ar-Rahman.

kekadang, diri tertanya sendiri
adakah doaku diterima olehNya,
lantas dihadiahkan kepadanya?
pertanyaan sering tidak terjawab.

saat-saat sepert ini,
pabila derita hadirkan diri
tidak dapat kutahani lagi
curahan rindu menghujani,
bersama permintaan ikhlas membisu
kupohon ampun dan maaf daripadanya
kini kekal tiada di sisi...

PS : Bapak Ca rindu :((

300810
Marsiling Dr

MEMETIK KILAUAN

demi kulukiskan bayangan
memetik kilauan
seri warna

turisan air
merekah di dada langit
sang pelangi yang mendebarkan

mimpi ajaib
ada bersama
menyentuh sampan hidup
di sebatang sungai perjalanan diri

tidak mengapa
sesuatu tentang pelangi
sampan
dan sungai kehidupan itu

Jangan Pulang

lebih baik kau jangan pulang
panggungmu telah terjungkang
kau talu gendrang perang
serdadu kau keluarkan dari kandang
pengemplang kau timang-timang
warga mau kau jadikan arang

jauh bertandang
ke negeri seberang
janganlah pulang
orang menyemut berang
kau bukan bang toyib yang kondang
yang dirindu anak istrinya agar cepat pulang
tapi kau pecundang
pelindung para pengemplang
warga mu sudah tak sayang
di negeri orangpun kau dicoret arang
itu tandanya kau telah dibuang

jangan pulang
kau bukan bang toyib yang kondang
dirindu anak istri agar cepat pulang
...............................................
26-03-2012, Tky.Jp
irwan djamaluddin.

PARA PENCARI


Malam ku bertemu bulan dan bintang-bintang
Menjelang pagi Mentari menarik narik jiwa hangatku
Aku berjalan berpijakan Bumi yg fana
Melukis kisah memotret kiasan alam
Terhampar makna Ayatayat cinta-Mu
Diantara embun pagi, keringat dingin para pencari
Diamnya gunung terbersit khusyuknya doa
lambaian pohon nyiur tak hentinya berdzikir
Mendaki pijakan terjal menuju tangga-Mu
Ku bersimpuh dalam lingkaran cahaya Illahi.....

:juned helmi
20 Februari 2012
-gelapsunyi-

BUKAN SEBUAH PILIHAN


Kesedihan bukan hanya air mata
Maka berbahagialah
Kebahagiaan bukan hanya senyum kesenangan
Maka jangan terlalu bersedih

Kesedihan selalu ada
Dalam jiwa-jiwa yang riang
Dalam hati,hati yang risau
Jadi dimanakah letak kebahagiaan...?

Perjalanan ini sudah hampir dipersimpangan
Arah mana yang akan kau tuju...?
Kenapa pilihannya selalu dua..!
Kalau tak hitam, putih..
Kalau tak kiri ya kanan
kalau tak neraka mesti Syurga..

Tuhan adakah pilihan yg lain...?

Hidup ini seperti apa...?
Melaju kencang kemudian berhenti mendadak
Terjunggal atau hening membisu

Tuhan perlukah aku banyak bertanya...?
Atau diam...
Biar dunia tak jengah melihatku...

:juned helmi
15 Februari 2012
-titiknadir-

RINDU

Akulah perindu setiamu
yang memintal bebenang rindu
bagaikan camar melayang dilangit biru
meneroka daerah untuk dunia baru
dalam perjalanan yang ditentukan waktu
walau seribu luka ditelapak kakiku
akan ku langkahi jua duri dijalan berliku
moga berjaya kedestinasi yang dituju
kerana dikau penawar rinduku
kerana dikau kekasih di duniaku

Izinkan aku bertahta dihatimu
dibawah keindahan maharaja cintamu..

♥ JiwakuRita ♥ ~9.48mlm~260312

DIPERSIMPANGAN’

Dengan kalam cinta
Kutelusuri Rindu
Menari diantara ketiak
Pewarna alam
Kusinsingkan lengan baju
Kutempuh jalan berliku
Hanya untuk sebuah tujuan

Bila hari ini tak ada harap
Mungkin esok, lusa..
Entah nanti….
Selalu ada harapan.
Teringat janjimu tempo hari, “Bila engkau Tak perpaling dari KU, janjiku adalah benar”.
Dan sudah separuh perjalanan Cakrawala masih saja diselimuti awan kelabu.

Kini aku terkapar disebuah pulau kehampaan
Mulai tak percaya dengan aku dan juga Kau
Yang terbelenggu dalam keraguan

Tuhan
Jangan biarkan aku perpaling dari-Mu

:juned helmi
3 Februari 2012
-titiknadir-

Kediamanmu


Kediamanmu

Lembaran-lembaran hidup yang kau tulis halus dengan pena hatimu. Unik menjolok langit seperti pohon ketapang rimbun yang tumbuh di halaman kehidupan mereka. Lempangkan udara sejuk dan tenang bagi mereka yang singgah bernaung di pohonmu. Utarakan kekaguman jiwa yang selama ini mereka bawa dalam perjalanan melintasi jalanan harapan yang berlika-liku. Keindahan yang sungguh terasa bermakna ketika bisa menetap di tanah kediamanmu.

Negeri Betuah, 21 Maret 2012 (16.10).
Saifun Arif Kojeh

Pusara Cinta

terlalu berat untuk digalas
tiada kudrat untuk dipikul
sebeban rasa terkumpul
membuah jerih tidak terperi

hendak dilontar tidak mungkin
andai disimpan bakal membusung
kelak nanti memakan diri
mati pula tidak bertalkin

di sini
aku kuburkan segalanya
tentang seribu satu kisah kita
biar bernisan
agar nanti bisa kulewati
mengenang cinta yang pernah hadir
mengenang luka yang pernah terhiris

:: kitakawan 26/03/12 ::

Angan

air melumur kemarau di paras layumu 
aku terhanyut arus yang kau cipta 
berenang aku ke tepian mencari muara 
dan terdampar di pantai hati

kita berangan tentang keabadian
yang entah bilakah detik berhenti
untuk jemari kita saling bertautan.

:
Bintang Kartika
26 mac, 2012
08:37am

Hey Kamu

Dulu rambutmu sampai ke hujung telinga.
Lalu kamu memotongnya. Saya tidak mengata apa-apa. Bagi saya, seperti apa pun rambutmu, kamu tetap teman yang baik. Kita tertawa waktu itu, menyendok aiskrim dari mangkuk di siang hari musim panas, di tiup angin dari kipas angin murah itu. Rambut saya terbang. Saya berusaha mengikatnya menjadi seperti ekor kuda. Kamu masih asyik dengan aiskrim yang saya bawa tadi, perisa strawberi keemasan satu liter. Lumayan memenuhi perut dan meredakan panas badan.

Lalu saya bertanya tentang kopiahmu. Kopiah kumalmu yang tak pernah kamu lepaskan dari kepala. Kamu yang tertawa sekarang, tidak menjawab apa-apa.

Tidak tahukah kamu, ada kerlip dari bola matamu. Seperti kunang-kunang, yang pasti saya suka sekali melihatnya. Saya menatap kamu asyik.

Kamu bertanya, "Apa?"

Saya menjawab, "Kacamatamu kotor." lalu saya meraih kacamata itu. Meniupkan nafas dan mengelapnya dengan hujung lengan baju kurung saya. Kamu mengucapkan terimakasih. Untuk aiskrim, dan kacamata.

Saya tertawa, kamu juga.

Lalu waktu lama berlalu.

Kamu sibuk, saya juga. Kehidupan menyeret kita ke jalan yang berbeza, sampai siang itu tiba. Siang yang sama panasnya dengan siang waktu dulu kita makan aiskrim strawberi keemasan satu liter.

Kamu lebih dewasa, saya juga barangkali. Rambutmu dipangkas habis. Kamu kelihatan tampan. Saya melontarkan kata-kata spontan. Kamu tertawa, menawarkan tumpangan. Rambut saya sudah tidak kelihatan lagi kerana saya kini bertudung. Dan kamu berkata; sungguh manis sekali. saya tersipu.

Kamu bertanya, apakah saya tidak merasa panas? Saya kata iya. Lalu kita makan aiskrim lagi. Kali ini tidak di teras kamarmu, tidak sambil ditiup kipas angin murahan. Kita makan aiskrim di kafe kecil. Berborak. Tertawa. Seperti dulu. Saya senang, kamu tidak berubah. Kamu masih sama.

Masih ada kerlip bak kunang-kunang di bola mata coklat muda itu.Masih tetap dengan kopiah lusuhmu. Masih murah dengan senyum seperti dulu.

Kamu mencedok aiskrim saya. Mengambil blueberry yang ada di sana-sini. Kamu lalu menyendoki aiskrim strawberi di mangkukmu ke mangkuk saya. "Tukar." lalu kamu tertawa lagi.

Saya tertawa mengikutimu. Makan aiskrimmu dengan nikmat, "Terimakasih"

"Sama-sama"

Lalu malam itu, kamu mengajak saya minum kopi bersama. Lagi-lagi di kafe. Kita bersantai lama-lama, minum kopi, menonton siapa saja yang melewati di jalanan. Kamu memakan biskut keju saya. Katamu; "Biskut keju tidak sepadan dengan kopi". Saya menghirup sedikit kopimu yang terlalu pahit.

Malam itu, kita berubah. Semuanya juga berubah.

Kerana esok harinya, saya memeluk lenganmu. Kerana esok harinya kamu sering merenung saya. Kita lebih sering bersama. Kita tertawa.

Tapi tidak lama.
Kerana kamu pergi entah ke mana.

Sekarang sudah terlalu lama berlalu, dan saya masih ingat rasa aiskrim strawberi yang manis-masam, di siang hari terik yang ditiup angin sepoi dari kipas angin murahan itu.

Hari itu dingin dan kelabu. Langit juga dingin dan kelabu.Saya menaruh sekotak aiskrim strawberi di depan gambarmu. Berharap kamu juga masih ingat rasa aiskrim strawberi manis-masam yang saya beli di siang itu.

Kipas angin murahan itu masih saya simpan. Ada dalam kotak di stor. Saya tidak pernah mengeluarkannya lagi. Terlalu manis-masam rasa anginnya. Semuanya tentang kamu.

:Bintang Kartika
06:59pm