Pada setiap kali malam menghantarku ke sana
entah berapa kerap aku dibelit bisu di pohon bulan
ranum mu adalah kembang perawan yang diam
pulau-pulau pun berhanyutan sesudah siang hilang
aku menjadi lebih bisu ditikam ketakjuban.
Pada setiap kali malam menghantar ku ke sana
Telahku lukis mimpi dari hujung rambut matahari
ingin sekali menatap mu dalam ranum nafas malam
dinding langit adalah mataku yang mengarca
tari awan adalah lagu rindu angin nan rawan
lidahku tidak lagi sebisu redup senja yang melayang
Pada setiap kali malam menghantarku ke sana
Ku tulis kata-kata dari darah gerimis di tangan
begitu denyut anggun mu mengalir ke jantungku
walau dalam riak mendung yang memayung murung
pun saat sayu mengerdip sayup ke redup awan
kau tetap milik sebuah malam yang ku pertahankan.
Alhaqimi-210312
Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.
Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.
Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment