Kerumunan kendaraan mengeksekusi mati
cinta di aliran nadi jakarta
meloloskan ruh dari benihbenih rindu
yang tersemak di corong knalpot
bersenyawa dengan gas karbon
sisa pembakaran uang gaji
para warganegara kelas alas kaki
perihkan mata hati
merubung, berdengung, bingung
letihpun bergayut di rongga karburator
yang terus mengaliri nafas buatan
untuk paruparu bolong di dada jalanan
beragam wajah mencoba bertahan
melucuti rasa sedih yang memenuhi isi dompet
namun akhirnya sumpah serapah dari kerongkongan klackson
bernyanyi merutuki rutinitas mahal ini
yang bahkan lebih mahal dari sehelai udara
di detik terakhir sakratul maut
kesabaran tak bisa membayar keterlambatan
berbagai tagihan di awal bulan
meski debudebu keriting di bibir
dan peluh berderai bagai kiriman banjir
karena hidup bukan hanya hari ini
baja terbenam mendarah daging di seringai waktu
melebur kekhawatiran yang padat merayapi
kemacetan rezeki
di berlikuliku jalan menuju gudanggudang madu
dan sungai teraliri susu
sumpek... !
Wahyu Toveng
24032012, Selatan Jakarta
Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.
Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.
Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment