lalu tanya ombak pada pantai
mengapa engkau berhenti berdesir
tunggui sang nelayan tua dalam lebur hancur
acuhkan tepi birahiku pada raga bumi
membiarkan anak-anak karang ikuti salahmu
menjadi butir pasir ?
mari bersama menari bersama mentari dan kekar taufan
gentarkan bumi hadirkan tsunami-tsunami
hingga kembalikan suci semua doa
satukan sujud semua hamba
gilang-gemilangkan cinta
hingga men-debu !
lalu renta nelayan seret perahu tua pangguli koyak jala, hampiri pantai
senyum mengembang beraroma busuk ikan, bau peptisida !
dan lapar-lapar hampa anak-anak nelayan, teriakkan, yel yel neraka
hidup pemimpin, jaya negeriku, dan mati tanpa tanda jasa.
Pamulang, 20 April 2012
mengapa engkau berhenti berdesir
tunggui sang nelayan tua dalam lebur hancur
acuhkan tepi birahiku pada raga bumi
membiarkan anak-anak karang ikuti salahmu
menjadi butir pasir ?
mari bersama menari bersama mentari dan kekar taufan
gentarkan bumi hadirkan tsunami-tsunami
hingga kembalikan suci semua doa
satukan sujud semua hamba
gilang-gemilangkan cinta
hingga men-debu !
lalu renta nelayan seret perahu tua pangguli koyak jala, hampiri pantai
senyum mengembang beraroma busuk ikan, bau peptisida !
dan lapar-lapar hampa anak-anak nelayan, teriakkan, yel yel neraka
hidup pemimpin, jaya negeriku, dan mati tanpa tanda jasa.
Pamulang, 20 April 2012
No comments:
Post a Comment