Kugubah Puisi Untukmu

aku memandang bulan bintang dan matahari
semua indahnya masuk menyusup
menghuni jantung dan menghimpun
menjadi puisi; esok semua akan dikenang
dia datang dengan baju kebaya
di sini dia datang dengan baju kulit kayu
di lain tempat dia datang dengan baju adat

dan esok pagi; sebelum fajar aku bertanya
tangantangan letih pemecah batu
bahu yang memar memanggul rumput
jemari lincah pemetik daun teh
para penyapu jalan di tepitepi trotoar dan halaman parkir
kulikuli panggul dengan beban terperi
pahlawanpahlawan devisa yang berjuang untuk keluarga

terakhir yang aku tahu; dia pulang
meskipun pulang hanya dibungkus kain kafan
kematian yang menyisakan sedih yang mendalam
dan banyak kegetiran lain di antero negeri yang terpendam
tentang wanitawanita pejuang emansipasi
yang dari air susunya membesarkan putra putri terbaik bangsa
hingga tidak dapat aku sebut semua

aku memandang bulan bintang dan matahari
seperti pula aku memandang tebing curam
katakan apa yang ingin kita katakan perihal wanitawanita hebat
batubatu tebing siap menulis puisipuisi yang tak ragu
ketika semua penghargaan seakan tidak setimpal
selesaikah sudah kita bicarakan; jika belum
maka aku masih menatap bulan bintang dan matahari

Batulicin, 20 April 2012
Langgam Cinta 39
jam 22.49 WIT menjelang hari Kartini