Sebatas kelam
Aku terdiam dalam raut kusut
penuh debu
Dalam api
kutemukan gairah
walau rindu hanya sebatas untaian kata
yang nyaris tanpa makna
Kita hanya dinding bisu
tanpa lampu dan jendela
hanya terkadang suaramu kudengar
sekadar lapat-lapat
Tak ada pelukan atau pun ciuman
seperti yang kita inginkan
sekali lagi kuberkata:
“Mungkin kita hanya bisa bercinta diantara huruf dan kata”
Dan inilah takdir kita..
No comments:
Post a Comment