Gelap terlelap dikala sang bayu membelai mesra di ubunubun, ketika fajar menyinsing membuncah malam menuju pagi, rona pagi menyambut mentari bersama kuntum melati, anggrek, mawarpun bersemi menebar aroma hingga semilir membelai kelopak mata mu duhai betina dambaan sang pejantan, duriduri melajuh dengan senyum menyuguhkan kopi dengan cinta dan kasih sayang mu.
Maafkanlah
Bukan ku sengaja bermain dalam hayalan mu pun aku tak ingin kau jatuh cinta apa lagi sampai jatuh hati, sebab tiap pagi ada saja yang menyapu dihalaman.
No comments:
Post a Comment