Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.

Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.

PENANTIAN KEMARAU


Angin menyandarkan bahun di pohon jambu, menenangkan diri, mengusap dada dalam resah berkata :
“Angin ke mana kau pergi ? Aku rindu padamu lelah kumenanti dalam tubuh sunyi penaku sudah habis lukis kenang kita kembali jangan menghimpit dada dengan kesepian”
Embun di kasur dedaunan berteriak:
"Ah, angin tak akan kembali, saat ini ia meminang kebahagian”
“Apa yang kau katakan? Tak mungin selingkuh dariku. Setiap malam kuberi sepucuk surat cinta, tak mungkin angin berpaling dariku! Sudah! tak peduli, setiaku menunggu hingga masa membunuhku” jawab kemarau
kataya embun:
“Silahkan saja, aku tak peduli pada tapi aku jujur. kalau kau tak percaya, pergi saja ke barat di sana gaun cantik dipakai dengan bahagia ”

"DIAM KAU"kemarau marah
kemarau duduk di jalan menanti angin datang.


:ADI ROSADI
CINAJUR,10-05-2012

No comments:

Post a Comment