ya, akulah penconteng
melakar di tembok jalan
sekadar luahan dan pesan
ungkaplah andai kau ngerti
rasai jika dahaga...
telah aku rendam seuncang rintih
ia berwarna, namun tak berasa
kutabur kemanisan kata
sempurnalah secangkir nukilan
memang semua bagai debu
bisa diterbang waktu
namun,
takkan lenyap di arus zaman
menyerapkan harum
tapi lukanya amat dalam
menekap pada hati
ingat!
aku bukan sekadar debu....
190312 1713
© Gerbang Kayangan 2012, All Rights Reserved
No comments:
Post a Comment