Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.

Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.

Malang Sekali Nasib Kita Kawan

malang sekali nasib kita kawan, dari pagi belum mandi karena sibuk membetulkan got di bawah kamar mandi yang mampet karena sampah dan tanah menyatu terlalu rapet. sudah bersih, kita istirahat sambil menanak nasi dan air untuk menyeduh kopi. nasi belum matang, tibatiba… prettt… bukan suara kentut si butet yang biasa memelodi di kala ngopi. dengar… ada suara mobil pergi meninggalkan pelataran teras kita. televisi, speaker yang sedari tadi berteriak, sanyo, dan juga mulut ibu kos mati. padam. sunyi. tak ada lagi getaran.

ah… pasti ini ada yang jahil atau usil. kuinjakinjak anak tangga menuju dasar istana kita yang berlumut dan berambut putih, uban karena terlalu lama berdiri menjadi saksi zaman. saat KWH kubuka, tak ada putaran meteran yang biasanya tak pernah bosan mengukur kemiskinan kita. dia berhenti. mati. dan di atasnya seperti ditancapkan batu nisan di atas kuburan, secabik kertas dengan tulisan komputer yang sangat jelas, juga tegas.

“LISTRIK ANDA DICABUT KARENA DUA BULAN TERLAMBAT MEMBAYAR DAN TUNGGAKKAN TAHUN LALU MASIH TERCATAT DI BUKU KAMI”

hahaha… aku terpingkal mengjungkal tak bisa menyangkal sembari memegangi perut yang mengkerut dan menciut seperti ban dalam mobil barang. masih kutatap kertas itu karena ingin menghafal tanda tangan kepala PLN itu, semoga saja aku bisa mencabut listrik semua rumah di negeri ini semudah malaikat izrail mencabut nyawanyawa saudaraku dilindas ban mobil mewah atau terkapar di dasar altar karena lapar.

malang sekali nasib kita kawan... kita belum mandi, HP juga nyaris mati. nasi tak matang dan kiriman tak kunjung datang. limaratus dua puluh satu ribu hutang kita. dengan apa kita membayarnya. tunggu… tunggu! apa harus aku belajar dari sidang tadi pagi yang bisa menghasilkan lembar jutaan? atau mungkin….


Bandung, 120312

1 comment: