Mentari mulai tenggelam di balik cakerawala
meninggalkan siang yang penuh sengsara
yang tertinggal sisa sinar di tepi awan
tidak peduli lagi pada siapa yang kerisauan.
Senja itu tetap kelabu
dalam bayangan samar-samar
sinarnya tidak mampu menerangi langit
langit hampa yang tetap sunyi.
Embun menggenang di sudut-sudut mata
membasahi pipi dan jatuh bagai embun pagi
ia akan terus membanjiri kesunyian
menjadi satu dengan semilir angin.
dan embun yang selain dari embun pagi
tidak menitis kerana pagi menjemput
ia menitis kerana mentari meninggalkannya.
~ Bintang Kartika
No comments:
Post a Comment