Betapa Indah Kesedihan

Pilar hati meretak dilanda suara menggema menggelegar diiringi hujan airmata. Kemudian runtuh perlahan menimpa jiwa yang melengkung meratapi keringkihan yang lama bersemayam di kedalaman kalbu. Langkah terhenti saat persimpangan menyapa dengan tanda tanya menggelending menerjang kaki hingga terlonjak menggetarkan seluruh tubuh. 

Terasa sesuatu terjatuh ikut menggelending bersama persoalan yang mengelilingi tubuh. Jawapan yang berbaris dalam akal dan kesedaran masih enggan keluar untuk menghalau tanda tanya yang menatap tajam bak mata pedang. Ada ketakutan yang menyelusup, ketakutan akan kesalahan dan kegagalan yang pernah singgah, melayang-layang di depan mata.

Penyesalan hadir menyapa sendu dengan nyanyian yang mengundang sedu sedan. Kesedaran duduk bersimpuh memeluk lutut yang memandang dengan kepasrahan. Mata hati memandang kosong langit yang membisu tanpa memberikan kesaksian akan kesetiaan bumi. Kenyataan melenggang tanpa memperdulikan satu jiwa yang meratap hiba. Pasrah dan redha kerana hidup berketentuan. Zikir meleleh di setiap nadi.

Cerita indah yang pernah menaungi hati bagai halilintar membenam bumi oleh sapaan malaikat maut yang datang menjemput roh. Desah nafas yang menandakan kehidupan pada tubuh yang bernyawa tiada dapat menahan kematian jiwa yang hidup. Hidup dalam kematian. 

Betapa indah kesedihan, betapa nikmat kepedihan, betapa hangat dan menyenangkan berada dalam pelukan kesedihan.


~ Bintang kartika