Buah Terlarang

rindu terlarang
di sebelah lengan kau hisab kuatkuat warna bulan
tergetar wajahwajah kusam
terjerat, tertusuk asmara para pendosa
kemudian kau diamkan benalu diantara telaga
bajumu kusut
hasratmu tak juga menyusut
Tuhan ada dalam kebisuan yang menggoda ini
kau pacu dahaga
sampai pada batas terjauh
lalu hilang terjamah pekat, wajahmu masih memelas
kirakira sang dayang sedang apa?
para selir semakin binal!
buah terlarang, selalu menggelikan
mata pendoa tak juga terpejam

Ardiansyah Fauzi
15/04/12,. T, Barnabas.