Di kediaman sepi ini
dinding-dinding hanya bisa melihat
gubahan jiwa yang terperuk di sudut sunyi
kian malap semakin pudar
ditelan masa yang kian berlalu.
Manakala denting waktu yang tergantung
semakin perlahan kian usang
menanti masa untuk terhenti
dan tinggalkan sejarah
tentang detiknya.
Dan penghuni
memandang kosong ke luar jendela
berkata mata
rambutnya kini di sela-sela uban
terhinggup-hinggup membongkok
menunggu nafas terhenti
bakal tinggalkan hikayat sepi.
~ Selendang Hitam ~
..rusie..
[15/4/2012]
No comments:
Post a Comment