Penala

memuara di telukmu, dalam senyap
menyusuri pergola di antara rerimbun bakau
merapat dan bersandar di dermaga singgasanamu
tambatkan buhul dalam simpul mati
untuk waktu yang lama

saat kau bersikukuh, atau
sudah tertekad untuk ‘manut’ ikut denganku
takluk dalam pendar-pendar cahaya bintang sabitah pada hamparan laut
golaknya mendebur-deburkan karang bersalut hitam

kala sang penala selaraskan denting piano di kabin kapal
menyadur irama tiupan angin buritan yang syahdu
berteduh dalam mahligai, yang
kubangun dari serpihan istana cinta, yang
pernah kurajut saat bilur-bilur kau masih meluka
selaksa kubalur dengan minyak cenduai
kutiup sisanya dengan nafas-nafas ruh tuhan pemilik cinta


di pesisir pantai pasir putih tedampar hati mendesir
dalam pandang camar melayang-layang terpaku pada satu noktah

Mahbub Junaedi
Bumiayu, 18 April 2012

Glosari :

Penala = orang yang pekerjaannya menentukan bunyi pada alat musik untuk diperoleh nada yang betul dengan garpu tala
'manut'(bhs jawa) = menurut/ikut
bintang sabitah = bintang yang posisinya tetap di langit
minyak cenduai = minyak untuk/mantra untuk memikat hati wanita
noktah =titik