entah dengan bahasa apa kuuraikan nasib bangsaku
agar engkau membuka mata melihat setiap nyawa
terinjak menahan perih yang mencabik dada- dada setumpuk juta
rakyat kehilangan mata pencaharian
tubuh mungil hitam legam beraroma matahari
bertelanjang dada mengibaskan nasib
masa depan mereka dirampas pengusaha
di gadaikan pemerintah namun tetap saja bangsa ini
tak dapat menjamin masa depan putik semi 20 tahun mendatang
bagaimana mungkin makmur sentosa
aman sejahtera jikalau penguasa adalah bibit-bibit tikus got
monyet-monyet liar berloncatan dari meja-ke meja
tidaklah mungkin benih koruptor melahirkan pejuang-pejuang rohani yang mengabdikan hidupnya atas nama rakyat
benih maling tetap maling
benih tikus tetap melahirkan tikus
lantas
mampuslah kau
doaku
~Kerikil Tajam
JAKARTA, 2012
No comments:
Post a Comment