Tujuan kumpulan puisi online PBKS ini diwujudkan adalah untuk memartabatkan bahasa melayu kebangsaan dan bahasa nusantara di samping mengeratkan silaturrahim dan ukhuwah dalam dunia penulisan melayu nusantara di maya.Salam persaudaraan serumpun buat semua.

Pihak kami sangat menghargai karya-karya yang dikongsikan di sini. Oleh yang demikian,sebarang pengeluaran semula karya haruslah merujuk dan mendapat keizinan pihak admin terlebih dahulu.

DI UJUNG HAMPARAN SAJADAH



Di ujung hamparan sajadah aku duduk bersimpuh.
Bercengkrama dengan bintang-bintang, ditemani bulan separuh.
Hanyut dalam hening malam, berlayar diantara ribuan bait doa yang meluncur riuh
Bergema dalam rongga dada, mengalir lembut, menghangatkan seluruh tubuh.

Di ujung hamparan sajadah aku duduk bersimpuh
Mengurai air mata, mengingat dosa bertumpuk segudang penuh
Meratap sesal, tangis pilu tertahan, kegalauan mewarnai gumam doa yang makin menyentuh:
“Tuhan, limpahkan rahmat-Mu, ampuni segala dosaku, izinkan hamba meraih kasih-Mu nan teduh.”

Di hamparan sajadah aku duduk bersimpuh
Menanti pagi nan fitri, menjemput kumandang subuh
Tafakur di tengah senyap, berharap cinta-Mu luruh
Menyejukkan segenap jiwa, memberi makna pada setiap langkah, menyingkirkan sejuta keluh.

Ketika pagi mulai menepi, kelam malam mulai menjauh.
Rembulan bergegas ke bilik kamarnya, berganti mentari yang siap berlabuh.
Lazuardi nampak berseri, alam raya berdendang menyambut kumandang subuh
Dan aku terjatuh, bersujud dengan sikap patuh, pasrahkan jiwa pada Sang Pemilik Ruh.

Bekasi, 24 Februari 2012

(Tajam Tak Bertepi)

No comments:

Post a Comment