Ketika pesona kata kau
tawarkan di selasela malamku dari kendi keikhlasan, lalu menuangkan
anggur cinta dalam cawanku hingga mabuk kepayang menggoyahkan hati.
Cahaya matamu adalah kilatankilatan petir dari tebalnya
mendung mencengkam gah di hati dan jiwaku hingga longlai tiada berdaya
di hadapanmu. Aku adalah sekuntum mawar di taman bunga yang ketika mekar
merekah melimpah ruah pesona cintamu.
Engkau adalah satria di kedalaman telaga asmara yang mengombang-ambingkan jiwaku saat bersampan di permukaan, kemudian engkau tenggelamkan aku dalam telaga khayal dan mimpi tak bertepi.
kuimpi engkau menjadi mentari di langit hatiku mengusir kelabu di lewat malam panjang. Engkau adalah rindu berkerudung kebisuan dan aku hanyalah pemimpi yang terdampar di sebuah pulau jauh dari bumi. Satu sisi hatiku tersenyum, namun yang lainnya tersedusedu dan jiwaku meratap gagap sepenggal harap berkalang gundah.
~ Bintang Kartika
Engkau adalah satria di kedalaman telaga asmara yang mengombang-ambingkan jiwaku saat bersampan di permukaan, kemudian engkau tenggelamkan aku dalam telaga khayal dan mimpi tak bertepi.
kuimpi engkau menjadi mentari di langit hatiku mengusir kelabu di lewat malam panjang. Engkau adalah rindu berkerudung kebisuan dan aku hanyalah pemimpi yang terdampar di sebuah pulau jauh dari bumi. Satu sisi hatiku tersenyum, namun yang lainnya tersedusedu dan jiwaku meratap gagap sepenggal harap berkalang gundah.
~ Bintang Kartika
No comments:
Post a Comment